Diposkan pada Freelance, Friendship, Romance, Sad

[Freelance] Regret Shoot 6

FF Ini merupakan FF titipan dari seorang teman sesama Author dan Lee Midah hanya mempublishnya saja ^_^ Tapi berikan beberapa apresiasi berupa saran atau kritik kalian pada ff ini sebagai penghargaan untuk sang Author ^_^

Regret 6

Regret (Shoot 6)

Present by

Kang Hye Won (Fanny)

Cast :

Kwon Yuri SNSD || Cho Kyuhyun Super Junior

Sub cast :

Tiffany Hwang SNSD || Jung Jessica SNSD || Im Yoona SNSD

Choi Siwon Super Junior || Lee Donghae Super Junior || Jonghyun CNBlue

SNSD || SUJU || BigBang

Length : ? || Rating : 13+ || Genre : Frienship, Sad, Romance

Castnya milik diri mereka sendiri & God. Saya hanya pinjam sementara untuk kepentingan cerita. Plot  and story ini pure milik saya, jika pun ada kesamaan dalam kejadian dan lain-lain itu merupakan ketidaksengajaan belaka. And this story just for fun.

Note :

Baca dulu baru beri tanggapan kalian untuk karya saya yang amatir ini. walau karya saya masih amatir tapi dilarang keras untuk mem-PLAGIAT. Don’t be siders. Say what are you think all about. And write it at comment form. It’s Really For  Fun… Be Good Reader.

“Suddenly…”

Have Fun With This Story … ^^

Tak lama Yuri pun berniat kembali ke kamarnya namun ia kaget ketika melihat sosok namja berdiri di depan ruangannya. Pandangan keduanya bertemu. Yuri tak bisa mengendalikan detak jantungnya yg terus berdetak semakin cepat. Begitu pun dengan Kyuhyun hatinya serasa disengat listrik bertegangan rendah, yg membuat ia dapat merasakan kehangatan yg lama tak ia rasakan.

“Kau …?” kaget dan bingung Yuri melihat sosok yg berdiri didepan pintu kamar yg ia tempati.

“A..aku hanya ingin memastikan kau langsung tidur.” Ujar Kyuhyun. Sementara Yuri sedang mencerna baik-baik setiap perkataan yg keluar dari mulut namja yg tak jauh dihadapannya.

“Aku takut kau insomnia se..seperti… seperti dulu…” lanjut Kyuhyun sembari menatap manik mata Yuri hangat tak lama Kyuhyun mengangkat satu sudut bibirnya tersenyum, senyuman getir yg mewakili berbagai perasaannya sekarang dan kemudian ia tertunduk. Tunggu ia khawatir aku tidak bisa tidur ? begitu ? benak Yuri. Yuri teringat suatu kejadian beberapa tahun yg lalu, ketika ia masih bersama namja itu. memang Yuri pernah mengalami insomnia dan namja itu –Kyuhyun- setia menemaninya ketika itu hingga Yuri benar-benar terlelap.

“Masuklah…” titahnya masih dengan menunjukan senyuman itu walau pun hanya sesaat.

Yuri pun melanjutkan langkahnya menuju ruangannya, namun ketika Yuri akan membuka knop pintu langkahnya terhenti sejenak dan melirik sosok disebelahnya yg masih berdiri menunggunya masuk ke ruangannya.

“Kau juga … istirahatlah…” ujar Yuri, namun nada bicaranya sekarang sedikit labih hangat dari pada sebelumnya.

“Emh…” Kyuhyun menganggukan kepalanya tanpa melirik Yuri, kepalanya sedikit tertunduk namun dapat Yuri lihat walau sesaat Kyuhyun kembali tersenyum. Senyuman yg selalu membuat Yuri terjatuh dan terjatuh lagi pada sosok namja itu –Kyuhyun-. Kyuhyun pun melanjutkan langkahnya setelah pintu ruangan Yuri tertutup.

“Selamat malam chagi …” gumam Kyuhyun dalam hati. Andai saja ia masih bisa memberikan ucapan itu untuk Yuri. Sunggu ia ingin memanggilnya seperti itu, sama seperti dulu. Sesampainya di kamar, Kyuhyun masih terjaga. Ia tak bisa menutup matanya untuk beristirahat. Bahkan rasa sakit di pelipisnya tak terasa. Begitu besarkah dampak kehadiran seorang Yuri untuk Kyuhyun ?. padahal luka dipelipisnya cukup dalam, rasa pusing dan sakit disekujur tubuhnya pun hilang seketika. ada getaran aneh yg ia rasa dalam hatinya, jantungnya seperti di pacu untuk lebih cepat memompa darah, bertalu tiada henti. Debarannya semakin menjadi kala ia mengingat kejadian beberapa menit yg lalu. Berhadapan dan bertatapan dengan yeoja yg tak pernah bisa hilang dalam hati dan pikirannya, itu merupakan hal luar biasa untuknya. Menatap mata indahnya, hidungnya, pipinya, dan bibirnya dari jarak yg sangat minim membuat ia semakin gila oleh sosok yeoja cantik itu. Senyuman indah masih setia terukir di wajah tampan namja itu, ia mencoba menyentuh dadanya dan mencoba menenangkan jantungnya. Namun nihil, ia semakin merasa getaran itu. Kwon Yuri… SARANGHAE… Ku mohon dengar itu … ujar Kyuhyun pelan dan mencoba menutup mata.

Dibalik pintu kamar Yuri, Yuri masih berdiri menyandarkan punggungnya pada pintu menyentuh dadanya yg terasa sulit untuk bernapas.

“Selamat malam oppa…” ujar Yuri dalam hati lalu tersenyum manis. Dan berbaring mencoba menutup matanya untuk beristirahat. Tak jauh berbeda dengan Kyuhyun, mata yeoja cantik itu masih terbuka. Gelisah, jantungnya tak henti bergemuruh. Ia mencoba mencari posisi yg nyaman untuk bisa terlelap. Tapi tetap saja gagal. Manik mata namja tampan itu terus saja menghantui pikiran Yuri. Senyuman yg selalu membuatnya terjatuh pada sosok namja tampan itu semakin terlihat jelas ketika ia memejamkan mata. Setelah membolak-balikan tubuhnya beberapa kali Yuri mulai menutup matanya dan memasuki alam mimpinya.

***

“Yul ayo sarapan …” sapa Hyoyeon menghampiri Yuri yg masih bersiap-siap dikamar.

“Ne eon … chakaman…”

“Palli … “

“Ne … ayo …”

Mereka tiba diruang makan dengan wajah ceria, disana sudah duduk dengan manis eomma dan appa Kyuhyun yg akan sarapan. Mereka menikmati sarapan pagi itu seperti biasa, namun ada yg berbeda. Kyuhyun tidak ikut sarapan bersama mereka. Dan itu sedikit membuat eommanya khawatir.

“Apa Kyuhyun belum bangun ?” tanya eomma.

“Molla eomma, sepertinya dia pulang larut… ” jawab Hyoyeon.

 “Bangunkan dia, dan suruh dia untuk sarapan bersama…” titah appa Kyuhyun.

“Baiklah appa biar aku yg panggil…” jawab Hyoyeon. Dan appa Kyuhyun hanya menggangguk kecil.

Tok tok tok

“Kyu … Kyuhyun… bangun… appa menyuruh mu untuk sarapan bersama…” teriak Hyoyeon di depan pintu kamar Kyuhyun.

“Ne …” jawab Kyuhyun.

“Palli … mereka menunggu mu”

“Ne … “ jawabnya lagi “cerewet sekali dia…” sedikit memelankan suaranya namun karena posisinya sudah dekat pintu dan Hyoyeon pun mendengar kata-kata Kyuhyun.

“Ya … aku mendengar mu …” teriak Hyoyeon.

“He …” dan dia hanya terkekeh mendengar Hyoyeon. Ketika Kyuhyun keluar dari kamar

“OMO … Kyu … apa yg terjadi ? kenapa bisa begini ?” kaget Hyoyeon melihat kondisi dari wajah Kyuhyun.

“Ah ini … gwenchana …” jawabnya sembari melangkah mendahului Hyoyeon pergi keruang makan.

“Dasar namja … kau pasti dimarahi appa “

“He … tak akan. Ayo cepat… bukan kah tadi kau menyuruh ku untuk cepat-cepat ?”

“Aish … bocah ini…”

Mereka pun tiba diruang makan. Namun appa dan eomma Kyuhyun masih tertunduk belum sepenuhnya memperhatikan wajah Kyuhyun.

“Cepat sarapan Kyu…” titah eomma.

“Ne eomma …”

“OMO Kyu .. apa yg terjadi …?” tanya eommanya setelah memperhatikan wajah Kyuhyun.

“Ah gwenchana eomma …”

“Apa yg terjadi … ? eoh ?” sekarang suara appa nya yg bertanya.

“Aniyo …”

Ketika orang tua Kyuhyun sibuk memperhatikan Kyuhyun, mata Yuri tak henti menatap luka dipelipis Kyuhyun. Sebernya ia juga tak tahu betul mengapa Kyuhyun bisa seperti itu. semalam yg ia pikirkan adalah sosok yg sekarang duduk manis dihadapannya tanpa tahu penyebab luka tersebut.

“Kita harus ke dokter Kyu …” saran eomma khawatir.

“Gwenchana eomma, ini sudah diobati…” jawab Kyuhyun dan pada kalimat terakhir ia sedikit melirik Yuri.

“Jeongmal ?” tanya eomma memastikan.

“Ne … gwenchana.” Ketika percakapan ibu dan anak ini terjadi, seorang pelayan datang menghampiri

“Permisi tuan muda, ada yg ingin menemui anda didepan…” ujar pelayan itu sopan.

“Ne … nuguya ?”

“Tuan Seungri dan Taeyang …” belum sempat pelayan itu menyelesaikan ucapannya

“Kyuhyun gwenchana ?” tanya mereka dua serempak. Mereka tak bisa menunggu lagi dan nekad masuk.

“Aish … kalian ini “ ucap Kyuhyun dan mulai beranjak dari tempat duduk dan mencegah mereka untuk berbicara di depan orang tuanya terlebih ada Yuri disana. Sedikit tak sopan memang, namun itulah mereka ketika mendengar temannya terluka mereka tak bisa menunggu lebih lama.

“Tapi Kyu, aku dengar malam kau tak sadarkan diri selama 2 jam…” ucap Taeyang yg khawatir dengan Kyuhyun.

“Ne … gwenchana …” jawabnya sembari mendorong mereka agar tak bicara lagi disana.

“Tapi hyung… apa kau sudah kedokter ? orang-orang disana bilang, benturan mobil mu sangat keras. Mereka melihat bekas benturan itu dimobil mu.” Sekarang Seungri yg ikut bertanya.

“Ani, gwenchana. Tak perlu kedokter.” Kyuhyun masih berusaha menjauhkan mereka dari ruang makan, namun sepertinya percuma karena mereka berbicara dengan lantang. Seberapa ia mencoba menarik dan mendorong mereka tetap saja akan terdengar.

“YA … kalo kau gagar otak bagaimana ? ini ? ini luka semalam bukan ?” Taeyang kembali berbicara sembari menunjuk luka diwajah Kyuhyun.

“Maafkan kami hyung tak berada di sana semalam…” sesal Seungri.

“Ah kalian ini… aku baik-baik saja… lihat aku masih hidup sekarang…”

“Ta ..tap..tapi hyung”

“Tak ada tapi-tapian … sudah sekarang kalian pulang. Aku akan menemui kalian ditempat biasa nanti.” Tungkas Kyuhyun.

“Baiklah …”

“Ok … kami permisi. Jaga dirimu Kyu…” ucap Taeyang sebelum pergi meninggalkan rumah Kyuhyun.

Sementara perhatian diruang makan itu tertuju pada Kyuhyun. Kyuhyun kembali keruang makan. Dan semua mata menatapnya sekarang tak terkecuali dengan Yuri, ia menatap Kyuhyun lekat. Jadi itu penyebab lukanya ? batin Yuri. Mereka seolah meminta penjelasan akan apa yg telah terjadi semalam. Namun yg dipandang hanya tersenyum, dan melanjutkan sarapannya tanpa suara.

“Kyu … apa yg terjadi semalam ?” tanya khawatir eomma Kyuhyun.

“Aniyo eomma… tidak terjadi apa pun. Mereka tidak tahu apa pun, mereka asal bicara.” Jawab Kyuhyun.

“Jangan berbohong …” tegas appa Kyuhyun. Dan kini Kyuhyun menunduk sedikit merasa bersalah karena mencoba menutupi itu.

“…” Kyuhyun diam.

“Kenapa berbohong…?” tanya appa Kyuhyun.

“Bukan seperti itu, aku hanya tak mau eomma dan appa khawatir.” Ujarnya menjelaskan.

“Tapi jika seperti ini kau lebih membuat kami khawatir.” Ujar eomma Kyuhyun.

“Mianhe eomma… tapi kalian jangan khawatir. Naneun gwenchana.” Ujarnya sembari memberikan senyum hangat kemudian beranjak dan berlalu begitu saja.

***

“Eommonim … abeonim … aku pulang dulu. Maaf merepotkan …” pamit Yuri sopan.

“Aish kau ini… siapa yg merepotkan eoh ? sering-sering main kesini ne …” ujar eomma Kyuhyun.

“Iya temani eommonim disini Yul… ia kesepian hehe….” Kekeh appa Kyuhyun menggoda istrinya.

“Ne …” jawab Yuri hangat.

“Kau semakin tampan saja Jiyoung-ah …” puji appa Kyuhyun.

“Abeonim bisa saja …” balas Jiyoung dengan tersipu.

“Baiklah kami permisi dulu …” lanjut Jiyoung

“Ah ne … hati-hati dijalan …” ujar orang tua Kyuhyun. Dan Hyoyeon hanya melambaikan tangannya pada dua sosok yg perlahan menjauh dari kediamannya. Disuatu ruangan sepasang mata menatap kepergian dua sosok itu dengan sedikit tak rela. Tatapan sendu kembali terpancar dari wajah tampannya.

***

“Fany-ah … ayo kita ke cafetaria” seru Yuri dan Jessica didepan pintu kelasnya.

“Ne… tunggu sebentar”

“Ayo cepat Yoona sudah menunggu disana …” ujar Sicca.

“Ne …ayo …ayo…” ujar Tiffany bersemangat.

@cafetaria

“Eonni ….” Teriak seorang yeoja cantik.

“Yoong…” seru ketiga yeoja itu secara bersamaan.

“Palliiii … “lanjutnya bersemangat.

“Hehe …” mereka hanya terkekeh melihat sahabatnya yg satu ini.

“Ayo pesan, aku sudah lapar …”

“Kau mau pesan apa Yul ?” tanya Jessica.

“Molla ..” jawabnya singkat sembari memperhatikan menu ditangannya.

“Kau Tif … ?”

“Emh ???” jawabnya.

“Dan kau Yoong ?”

“Chakaman eonni …”

“Ah kalian ini … cepat…” kesal Jessica tak sabar.

“Ya … kau sendiri mau pesan apa ?” tanya Tifanny.

“Aku ? aku mau pesan ??? “ Jessica nampak berpikir.

“Dasar aneh … suruh cepat dia sendiri tak tahu mau makan apa ?” gerutu Yuri dan terkekeh dengan tingkah sahabatnya itu.

“Bagaimana dengan steak ?” usul Tiffany.

“Boleh …” setuju Yuri.

“Aku juga …” sorak Yoona.

“Aku ? sama saja “ kata Jessica. Mereka pun tertawa bersama melihat tingkah Jessica.

“Yul bagaimana dengan kelas mu hari ini ?” tanya Tiffany penasaran.

“Emh … baik tapi …” katanya menggantung.

“Waeyo ?” tanya Jessica. Tiffany dan Yoona hanya menatap Yuri menunggu jawaban.

“Mr. Lee memberi tugas…” kata Yuri lemah.

“Tugas ? tugas apa ?” tanya Tiffany.

“Aku harus memainkan sebuah lagu dengan piano. Kalian tahu sendirikan bagaimana aku bermain piano ?” jawab Yuri, sedikit frustasai. Karena ia tidak begitu pandai memainkan alat music itu.

“Jinjjah ? jeongmalyo ?” tanya mereka serempak. Yuri hanya mengangguk lemah.

“Sepertinya aku harus latihan dua kali lebih keras sekarang.” Pasrah Yuri.

“Kenapa kau tidak memilih biola seperti biasanya ?” tanya Jessica.

“Jika aku bisa, aku akan memilih itu Sicca-ah, tapi ini sudah ditentukan oleh Mr. Lee..” lanjutnya lemah.

“Kapan kau melakukan test itu eon ?” tanya Yoona.

“Minggu depan …”

“Seandainya aku bisa aku akan membatu mu Yul…” papar Jessica.

“Aku bisa hanya saja untuk satu minggu ini aku pasti pulang larut, mana mungkin sempat mengajari mu Yul …” sesal Tiffany.

“Jika saja aku sudah lancar aku mungkin bisa membantu eon … tapi kau tau sendirikan, kau lebih baik dari ku” ujar Yoona.

“Ah gwenchana… tidak perlu seperti itu, aku hanya perlu melancarkannya saja. Sungguh … “ ujar Yuri menenangkan dan meyakinkan sahabat-sahabatnya.

“Hwaiting …” ujar mereka serempak. Dan tertawa bersama.

“Ne …hwaiting …” balas Yuri.

***

Yuri menikmati waktu kosongnya dengan berjalan-jalan mengelilingi bangunan Institute itu. Tak lupa ia membawa buku yg ia butuhkan. Karena ia murid pindahan ia harus sedikit mengejar materi di kelasnya sekarang. Tiffany dan Jessica kini sedang ada kelas sehingga mereka tak menemani Yuri seperti biasa.

Tanpa Yuri sadari sepasang mata mengamatinya dari jauh. Mengawasinya, memperhatikannya dan menjaganya dari jauh. Namun tak sejauh 3 tahun yg lalu, bahkan waktu itu ia tak mengetahui dimana Yuri berada. Dilantai 3 Institute itu seorang namja tak henti memperhatikan Yuri, terkadang ia tersenyum, senyum hangat yg telah lama menghilang. Namun tak lama senyum itu hilang kembali, disusul dengan tatapan sendu miliknya, yg selama 3 tahun ini selalu menemaninya dengan setia.

“Dengan cara seperti ini lah aku mencintai mu Yul. Sekarang melihat mu dari jauh, dan mendengarkankan mu adalah caraku mencintaimu. Sesedarhana itu, tapi tak sesederhana itu.” Ujarnya lirih. Kyuhyun. Namja itu Kyuhyun, sedetik kemudian ia menghentikan aktifitas dan pergi.

Yuri merasa tidak nyaman, seperti ada yg mengawasi. Sesekali ia edarkan pandangannya. Mencoba mencari tahu kepastian dari rasa tidak nyaman yg ia rasakan. Namun ia tak mendapatkan apa-apa, hasilnya nihil. Ia tengok kanan-kiri, depan belakang ia tak menemukan apa pun. Dan ia mencoba melirik keatas, ia diam terpaku. Mecoba memastikan kebenaran pandangannya saat ini. Kyuhyun ? gumam Yuri dalam hati. Namun ia menggelengkan kepalanya tak lama ia melanjutkan langkahnya.

***

Next day

Yuri mencoba berlatih piano sendiri. Entah ada masalah apa dengan alat music itu, sehingga begitu sulit untuk memainkannya dengan rapih dan indah. Selalu saja ada not yg janggal dalam pendengarannya. Dan hasilnya music itu menjadi aneh jika didengar

“Aish … salah lagi. Ok tenang, focus Yul, kamu bisa. Hwaiting” ucapnya menyemangati diri sendiri.

Lantunan nada itu terdengar indah diawal, namun dua detik kemudian hal yg sama terjadi lagi. Ia mengulangi kesalahan yg sama.

“HAH … jinjjah ?! kenapa ini harus serumit ini sih, ayolah bersahabat dengan ku” kesalnya.

Kyuhyun melihat apa yg dilakukan Yuri. Ia terkekeh mendengar omelan-omelan Yuri. Sudah lama ia tak melihatnya, kerinduannya semakin memuncak. Terlihat raut wajahnya yg tampak berpikir

“Apakah aku harus melakukannya ?” benak Kyuhyun

“Baiklah akan ku coba…”lanjutnya dalam hati.

Beberapa menit kemudian ia melangkahkan kakinya diruang latihan itu, mencoba mendekati Yuri secara perlahan. Dengan langkah pelan namun pasti ia berjalan menghampiri Yuri.

“Perlu bantuan ?” tanya Kyuhyun hangat.

“Ani gwenchana …” jawab Yuri yg masih memperhatikan tuts pianonya, tanpa melihat siapa yg bertanya. Detik berikutnya ia tersadar ada orang lain diruangan itu selain dirinya. Setelah menyadari benar ia menggerakan badannya melihat siapa orang yg menawarkan bantuan itu.

“Kau …?” tanya yuri ragu dan sedikit terkejut.

“Hem …” jawabnya menganggukan kepala. Untuk sesaat suasana disana menjadi hening, cangguh dan aneh.

“Apa yg kau lakukan disini ?” tanya Yuri dingin, ia berusaha sebisa mungkin menutupi rasa gugupnya berhadapan langsung dengan namja itu-Kyuhyun-.

“Memperhatikan mu …” jawabnya santai.

“Mwo ?”

“…” yg ditanya hanya tersenyum untuk menjawab pertanyaan Yuri. Tak memberikan sepatah kata pun. Kemudian ia duduk disamping Yuri, sedang Yuri masih diam mematung.

“Mau aku bantu ?” tawarnya lembut.

“Aniyo … gwenchana.” Tolaknya

“Gwenchana setelah merusak not lagu seperti itu ?” timpalnya dengan sedikit nada menggoda.

“Ne ?!” kaget Yuri. Berarti ia sudah memperhatikannya sejak tadi, benak Yuri. Yuri merutuk dalam hati, dan diluar ia mencoba bersikap normal, agar tak memperlihatkan rasa malunya.

“Hehe “ Kyuhyun hanya tertawa ringan. Ia mulai memainkan tuts piano itu dengan tangannya. Ia memang piawai dalam memainkan piano, jari-jari lentiknya menari diatas tuts piano itu. Yuri mulai memperhatikan Kyuhyun yg bermain dengan tenang. Sehingga ia terbawa tenang dan menikmatinya. Tanpa Yuri sadari ia juga mulai memainkan tangan halusnya mengikuti jemari Kyuhyun. Ia tampak antusias dan sangat focus.

Hal itu disadari Kyuhyun, ia tersenyum melihat wajah Yuri yg serius dan sering kali mempoutkan bibir mungilnya. Membuat ia gemas, dan ia menikmati moment ini. moment yg sangat ia rindukan. Duduk berdampingan bersama yeojanya. Akhirnya ia bisa merasakannya lagi. Senyuman hangat dan indah tak hilang diwajah Kyuhyun ketika bersama Yuri saat ini. jari-jarinya sibuk menekan tuts piano, namun matanya tak melepaskan pandangannya dari Yuri, memandang Yuri dari dekat membuat hatinya bergetar, jangtungnya terpacu cepat, bahkan untuk menenangkannya tak cukup dengan menarik, menahan, dan melepaskan nafas.

Sementara Yuri yg dipandang sibuk dengan tuts pianonya dan melirik jari-jari Kyuhyun. Ia memang benar-benar dalam tingkat konsentrasi penuh. Kegiatan itu terus berlanjut selama beberapa menit hingga Yuri sadar bahwa ia sedang diperhatikan sedari tadi. Yuri nampak gugup sekarang. Karena ia mulai sadar suasana di sana.

“Whe ?” tanya nya dingin menutupi rasa gugup yg mulai mengusai akal sehatnya sekarang.

“Ani… lanjutkan saja latihan mu, aku mengawasi mu..” jawabnya hangat.

“Tidak perlu, aku selesai. Gumawo.” Timpal Yuri sembari bergegas pergi.

“Chakkaman …” ujar Kyuhyun dan menahan tangan Yuri

“Aku antar kau pulang… ini sudah sore…” lanjutnya

“Aniyo… gumawo…” tolak Yuri.

Tanpa ba-bi-bu Kyuhyun menarik tangan Yuri halus, untuk mengikuti langkahnya. Yuri kaget dengan tindakan Kyuhyun yg tiba-tiba seperti itu, ia mencoba berontak dan melepaskan genggaman itu.

“Lepaskan Kyu …” ucap Yuri.

“Ani … aku harus mengantarkan mu pulang…”

“Tidak perlu … aku bisa pulang sendiri …”

“Ini sudah sore, aku khawatir…mengertilah…” ujar Kyuhyun. Yuri kaget mendengar kata itu keluar dari mulut Kyuhyun

“Khawatir ? ia mengkhawatirkan ku ?” tanya Yuri dalam hati.

Akhirnya Yuri pun mengikuti Kyuhyun dan tak bisa berontak lagi, karena genggamannya semakin erat. Semua mata menatap mereka, namja yg popular di intitute megah itu, yg membuat para yeoja histeris kini menggenggam tangan seorang yeoja. Ada yg berdecak kagum, ada yg iri, ada yg kesal dan terlebih ada yg terluka dan kecewa.

Kyuhyun berjalan dengan menggenggam tangan Yuri sembari menunjukan senyuman mautnya. Senyuman terbaiknya yg belum ia perlihatkan 3 tahun belakangan ini. semua yeoja itu baru pertama kali melihat seorang Kyuhyun yg biasa bersikap dingin kini tersenyum hangat seperti itu, senyuman itu semakin membuat mereka mengagumi seorang Kyuhyun.

“Sejak dulu ia memang popular … ini tak aneh” gumam Yuri dalam hati dan tersenyum singkat dibelakang Kyuhyun.

Dilantai 2 intitute tersebut dua yeoja menatap pemandangan yg berada dibawah mereka. Mereka mengawasi dari kejauhan, memastikan objek yg mereka lihat itu benar. Jessica dan Tiffany melihat pemandangan itu dengan jelas, memandang sahabat mereka di bawa pergi oleh seorang namja.

“Akhirnya …” ujar Jessica.

“Emh … selama ia bersungguh-sungguh dan tidak menyakiti Yuri lagi, aku akan mendukung apa pun keputusan Yuri” timpal Tiffany.

“Semoga” ucap mereka serempak saling memandang dan tersenyum. Lalu melanjutkan aktifitasnya.

Sementara ditempat parkir dua namja juga memperhatikan mereka –Kyuhyun dan Yuri-. Mereka memandang intens terhadap keduanya. Sedetik kemudian tersenyum.

“He is starting …” ujar Siwon

“Ne …” jawab Donghae.

“Dan bagaimana dengan kita ?” lanjut Donghae. Mereka hanya saling menatap dan menganggukan kepala penuh arti.

***

“Naiklah …” Kyuhyun membuka pintu mobilnya mempersilakan Yuri untuk duduk. Yuri memandang Kyuhyun dan membuang nafas kasar.

“Huft …” hela Yuri. Sementara Kyuhyun hanya tersenyum penuh arti dan bergegas menuju sisi kemudi.

Kyuhyun mulai menjalankan Bugatti Veyron Grand Sport putih miliknya. Hatinya kembali hangat karena disampingnya ada yeoja yg ia cintai, Yuri. Dia kembali. Walau dalam perjalanan itu mereka hanya diam, tapi keadaan sedikit membaik di banding ketika mereka awal bertemu. Kini Kyuhyun bisa lebih mengusai hati dan pikirannya, sementara Yuri dia masih mencoba untuk tak salah tingkah didepan namja itu –Kyuhyun-. Sepanjang perjalanan Kyuhyun sesekali memandang Yuri, lagi-lagi ia tersenyum. Yuri menyadari itu namun ia tetap bersikap biasa untuk menutupi dan mengendalikan detak jantungnya yg berdetak tidak karuan. Akitifas Kyuhyun terpecah ketika ia merasakan getaran di celananya.

“Whe ?” tanya Kyuhyun mengangkat panggilan dari ponsel nya tersebut.

“…”

“Emh … arra. Aku akan menemui mu nanti.”

“…”

“Ne” ujarnya mengkakhiri panggilan tersebut.

Yuri memandang Kyuhyun lekat, mencoba mencerna apa yg Kyuhyun bicarakan dengan lawan bicaranya disebrang sana.

“Kau ?” tanya Yuri menggantung. Kyuhyun yg mendengar Yuri mengarahkan pandangannya pada yeoja disampingnya itu.

“Akan balapan lagi ?” lanjut Yuri menebak pembicaraan Kyuhyun. Kyuhyun diam, ia tak ingin Yuri mengetahui itu. Setidaknya tidak untuk saat ini.

“Whe ? apa aku benar ?” tanya Yuri lagi.

“Ne “ jawab Kyuhyun pelan.

“Aku ikut …” putus Yuri.

“Mwo ?!” kaget Kyuhyun.

“Aku ikut dengan mu Cho Kyuhyun…” ucapnya yakin penuh penekanan disetiap kata-katanya.

“Ani… andweh” tungkas Kyuhyun.

“Waeyo ? ya… kau tahu ? luka mu yg kemarin saja belum sembuh dan sekarang kau akan melakukan itu lagi….” Ujarnya panjang lebar yg tak mampu menahan lagi rasa khawatirnya pada Kyuhyun.

Kyuhyun tersentak, ia tak percaya Yuri berbicara seperti itu. Namun setelah ia sadari, Yuri mengkhawatirkannya. Ia pun tersenyum hangat. Sementara Yuri menatapnya kesal.

“Baiklah aku akan membawa mu kesana…” putus Kyuhyun.

Dengan senyum yg belum luntur diwajahnya ia memacu mobil sportnya sedikit lebih kencang menuju tempat yg dimaksud Kyuhyun. Entah apa yg ada dalam pikirannya sekarang, dan apa tujuannya membawa Yuri kesana, hanya ia dan Tuhan yg tahu.

***

Kyuhyun turun dari mobilnya dan membuka pintu untuk Yuri. Setelah itu ia menyuruh Yuri untuk menunggu di kursi penonton.

“Duduk disana, jangan kemana-mana” titahnya hangat dan senyum andalannya yg selalu membuat hati Yuri berdetak lebih cepat. Tak ada ucapan yg bisa keluar dari bibir mungil Yuri, ia hanya mengangguk kecil tanda mengerti. Kyuhyun bergegas untuk kembali mengemudikan mobil Bugatti Veyron Grand Sport putih miliknya. Namun geraknya terhenti ketika

“Hati-hati …” ucap Yuri. Kyuhyun tersenyum senang mendengar Yuri yg mengatakan itu. Ia senang bukan main. Hatinya kembali berbunga-bunga, layaknya orang pertama kali jatuh cinta. Lalu ia menganggukkan kepala untuk menjawab kata-kata Yuri tersebut. Yuri belum bisa duduk tenang disana, ia cemas harus melihat Kyuhyun mengemudikan mobil dengan kecepatan seperti itu. Tadi saja ketika dalam perjalan menuju race, Yuri ketakutan setengah mati, padahal kecepatannya tidak ada apa-apanya dengan kecepatan yang Kyuhyun gunakan untuk balapan.

Kyuhyun sudah menempati posisi start. Ia melihat Yuri duduk sendiri di kursi penonton. Senyum manisnya kembali mengembang, hatinya dipenuhi dengan rasa-rasa yg telah lama tak ia rasakan. Senang, hangat, dan untuk saat ini ia ingin membuat Yuri bangga padanya, melihat ia bisa menaklukan race dengan mudah. Kyuhyun kembali berkonsentrasi untuk siap start, namun balapan kali ini berbeda, jika selama 3 tahun belakangan ini ia mengikuti balapan untuk melampiaskan rasa sakitnya, kini ia menguasai race untuk melampiaskan rasa senangnya dan ingin membuat yeoja yg duduk di kursi penonton itu terkagum dan bangga padanya. Smirk andalannya pun terlihat ketika lampu hijau dan bendera dijatuhkan.

Kyuhyun benar-benar “evil race”. Ia melaju dengan cepat, secepat kilat. Skill mengemudi yg apik di dukung oleh mobil Bugatti Veyron Grand Sport dengan kecepatan 100 Km/2.7 detik dan ia modifikasi dengan menambahkan mesin turbo untuk semakin mempercepat lajunya dirace membuat ia dengan mudah memenuhi race dan mencapai garis finish.

Kyuhyun menutup balapan itu dengan kemenangan. Tentunya ia bukan menang untuk dirinya sendiri tapi ia juga berbagi dengan tim yg mendukung dan yg selalu memberikan ia masukan. Bahkan ia sering memberikan uang hasil balapan itu untuk keperluan tim membeli perlengkapan yg lain.

“Chukae hyung …” sambut Seungri.

“Seperti biasa …” timpal Taeyang bangga dan memberi selamat pada Kyuhyun.

Kyuhyun hanya membalas ucapan-ucapan dari rekan se-tim nya dengan senyuman hangat. Namun senyuman itu membuat mereka menatapnya heran.

“Whe ?” tanya Kyuhyun bingung.

“Aku baru sadar kalau ternyata kau itu tampan hyung…” ucap Seungri polos.

“Mwo ?”

“Kau tidak sedang sakit ? apa ini efek terbentur kemarin ?” sekarang Taeyang yg bicara.

“YA … kalian ini kenapa ?”

“Aku baru melihat mu tersenyum seperti itu Kyu…” ucap Taeyang.

Kyuhyun terdiam, ia juga baru menyadari bahwa ia ternyata masih bisa tersenyum seperti itu. Semenjak kejadian itu, Kyuhyun berpikir tak akan mampu dan tak bisa tersenyum seperti itu lagi. Yuri yg melihat Kyuhyun menang dengan selamat pun ikut senang dan lega. Ia melihat Kyuhyun sudah menepi lalu ia memutuskan untuk menghampiri Kyuhyun. Yuri pun melihat Kyuhyun dari kursi penonton di atas dimana Kyuhyun menepikan mobilnya. Kyuhyun yg melihat Yuri pun tersenyum hangat memberikan senyuman indahnya untuk Yuri. Yuri hanya membalas dengan senyuman hangat miliknya dan anggukkan kecil. Taeyang dan Seungri yg melihat itu pun sekarang mengerti kenapa Kyuhyun bisa tersenyum seperti itu.

“Ah … jadi itu alasannya ?!” ujar Taeyang

“Ah aku iri hyung …” timpal Seungri pada Taeyang.

“Haha …” tawa Taeyang.

Sementara Kyuhyun dan Yuri hanya saling melirik memperhatikan dua orang didepan mereka.

***

Sementara Kyuhyun menyelesaikan urusannya dengan rekan tim nya yg lain, Taeyang dan Seungri mencoba menghampiri Yuri.

“Annyeonghaseo …” sapa Taeyang ramah.

“Ne … annyeonghaseo” jawab Yuri ramah dengan senyum manis dibibirnya.

“Taeyang imnida…”

“Seungri imnida…”

“Ne Yuri imnida …”

Perkenalan mereka berjalan lancar, Yuri yg pandai bergaul mudah saja baginya untuk berbincang ringan dengan orang yg baru ia kenal. Bahkan mereka sekarang terlihat seperti sudah lama saling mengenal padahal mereka baru berkenalan beberapa menit yg lalu. Taeyang yg ramah dan Seungri yg polos, membuat percakapan diantara ketiganya tidak meresa canggung.

Kyuhyun melihat Yuri sedang tertawa dan berbicang dengan namja. Namja ? ketika Kyuhyun menyadari Yuri tidak sendiri duduk disana, ia bergegas menuju ke tempat Yuri berada. Ia berlari kecil untuk mempercepat langkahnya. Mata coklat Kyuhyun menatap Yuri yg sedang tersenyum, cantik benak Kyuhyun sembari menatap Yuri yg sekarang sudah beberapa langkah dihadapannya.

Taeyang dan Seungri yg melihat Kyuhyun seketika menutup mulut mereka, mereka terdiam. Bagaimana mereka tidak akan bertindak seperti itu jika mereka melihat Kyuhyun berjalan dengan aura hitam disekelilingnya, sorot matanya tajam seperti siap membunuh dan melahap mereka hidup-hidup. Yuri yg menyadari perubahan lawan bicaranya, kebingungan. Namun setelah mendengar suara dibelakangnya ia baru mengerti kenapa wajah Taeyang dan Seungri berubah pucat pasi seperti itu.

“Sepertinya kalian cepat dekat…” ujar Kyuhyun dingin dengan mata tajam yg mengarah pada Taeyang dan Seungri.

“A.. a.. aniyo hyung..” gugup Seungri.

“K…kau salah Kyu, kami baru berkenalan” bela Taeyang yg tak kalah gugupnya dengan Seungri.

“Benarkah ?” masih dengan nada yg sama dan diakhiri dengan smirk maut Kyuhyun yg membuat mereka bergidik ngeri melihat Kyuhyun.

“Sudahlah mereka hanya berkenalan…” ujar Yuri menenangkan. Dan kini Kyuhyun menatap Yuri tajam. Yuri sempat dibuat takut olehnya, namun ia tepis rasa takut itu dan malah balik menatap Kyuhyun tajam.

“Whe ?” tanya Yuri menantang yg tak merubah tatapan tajamnya dan tak mau kalah dengan Kyuhyun. Diluar dugaan Yuri tatapan tajam Kyuhyun melemah, seolah tunduk. Yuri ingin tertawa namun ia tahan. Dan Kyuhyun kembali menatap Taeyang dan Seungri.

“Jangan menyentuhnya, kali ini kalian bebas…” ujar Kyuhyun.

“Ne …” jawab mereka serempak. Mereka tak mensia-sia kan kesempatan ini untuk lari. mereka bergegas pergi namun sebelum itu mereka menyempatkan untuk pamit pada Yuri.

“Bye Yuri …” teriak keduanya sembari berlari kencang. Hari ini mereka dikejutkan dengan mengetahui sisi lain seorang Kyuhyun. Ia akan menjadi angel jika didampingi yeojanya dan akan menjadi demon ketika yeojanya diganggu.

“Aku baru melihat dia seperti itu…” ujar Taeyang yg mulai mengurangi kecepatan larinya.

“Aku juga hyung… tadi dia tampan seperti pangeran, tapi ketika dia tahu kita bersama yeojanya dia bagai monster… ihhhh” gidik ngeri Seungri sambil terus berlari.

“Kau benar …hu …hu” jawab Taeyang kelelahan karena berlari.

***

Kyuhyun masih dengan posisi yg sama, berdiri mebeku. Dan Yuri mulai bosan dengan situasi ini, yg melihat Kyuhyun hanya diam.

“Aku pulang …” ucap Yuri tiba-tiba.

“Chakkaman…”

“Waeyo ?”

“Aku ambil mobil dulu …”

“Emh … palli” ucap Yuri acuh.

Setelah mobil sport Kyuhyun berada tepat didepan Yuri, Kyuhyun turun dan membuka pintu untuk Yuri. Suasana dimobil mewah itu kembali hening. Yuri lebih memilih menikmati pemandangan diluar jendela dan Kyuhyun focus mengemudi walau hatinya masih merasa panas, ia mencoba mengendalikan diri dihadapan Yuri agar ia –Yuri- bisa merasa nyaman berada disampingnya. Sesampainya didepan rumah Yuri belum ada yg membuka suara hingga suara pamit dari Yuri keluar.

“Gumawo … aku permisi.” Ucap Yuri sopan.

Ketika Yuri akan membuka pintu tangannya ditarik lembut, sontak tubuhnya tertarik kebelakang. Dengan gerakan cepat Kyuhyun memeluk Yuri erat, tanpa ada suara yg ia keluarkan. Sedang Yuri sempat terkejut dengan tindakan Kyuhyun, namun ia tak memberontak mau pun menerima. Ia hanya terpaku, diam ditempat. Tak ada suara sedikitpun dalam mobil mewah itu, hanya terdengar suara hembusan nafas. Untuk beberapa menit mereka terhanyut akan suasana dalam mobil mewah itu. Kyuhyun hanya bisa menyampaikan perasaannya dengan tindakan spontan seperti ini, ia bukan tipe pria yg suka bicara panjang lebar. Cukup lama keduanya menikmati moment ini, karena jauh didalam hati mereka, mereka menyimpan rasa rindu. Rasa itu seperti bom waktu siap meledak kapan saja. Keduanya masih menikmati suasana hangat tersebut. Kyuhyun sedikit merengangkan pelukannya, dan mulai menatap manik mata indah Yuri. Wajahnya semakin mendekat dan mendekat mengikis jarak keduanya, ia mulai memiringkan kepalanya dan menutup matanya. Masih dalam posisi berpelukan jarak keduanya semakin dekat dan Yuri mengikuti apa yg Kyuhyun lakukan, ia mulai memejamkan matanya. Ketika jarak mereka tinggal beberapa centi lagi kegiatan mereka terhenti dan membuka mata ketika suara ketukan pada jendela mobil itu menyadarkan mereka, hingga mengharuskan mereka melepas pelukan hangat dan menghentikan aktifitas mereka tersebut.

Tok tok tok

Dan Kyuhyun pun melepaskan pelukannya. Ia tak mampu untuk mengucapkan kata-kata. Hatinya dipenuhi rasa yg tak dapat ia deskripsikan, ia hanya mampu meluapkannya dengan tindakan tiba-tiba seperti itu pada Yuri. Begitu pun dengan Yuri yg masih kaget dengan tindakan Kyuhyun, namun tak ia pungkiri ia merasa bahagia saat ini. Yuri pun keluar dari mobil Kyuhyun, namun ketika ia keluar betapa terkejutnya ia melihat oppa nya –Jiyoung- menatapnya tajam. Yuri sedikit gelagapan, ia takut melihat tatapan oppanya. Sepertinya akan terjadi sesuatu matilah aku, benak Yuri.

Kyuhyun pun memutuskan untuk ikut turun. Tak jauh beda dengan Yuri, Kyuhyun di buat pucat pasi melihat tatapan Jiyoung. Tatapan dingin ingin membunuh. Nyali Kyuhyun sedikit ciut dengan keadaan ini. namun ia berpikir, ia namja ia harus berani menghadapi apa pun. Setelah itu ia mutuskan untuk menyapa Jiyoung.

“A… annyeonghaseo hyung..” sapa Kyuhyun ramah dengan suara sedikit bergetar.

“Emh …” jawab Jiyoung dingin tak berminat dan menatap tajam Kyuhyun. Yuri berjalan mendekati oppanya, matanya menatap mata Jiyoung hangat seolah berkata “oppa …”. Tatapan memohon yg Yuri tujukan pada Jiyoung. Ia takut oppa nya akan marah besar.

“Masuklah …” titah Jiyoung dingin pada Yuri. Yuri pun menuruti perkataan Jiyoung, ia tak mau membuat Jiyoung semakin marah padanya.

“Ka …kalo begitu aku permisi hyung.” Ujar Kyuhyun

“Ne …” jawabnya singkat. Setelah mendengar jawaban Kyuhyun memutuskan untuk segera pergi. Ia tak mau dalam keadaan seperti itu, keadaan yg membuatnya tak nyaman dan membuat nyalinya menciut.

Setelah kepergian Kyuhyun, Jiyoung kembali dengan wajah memerah. Setelah ia menutup pintu rumahnya ia sudah tak mampu menahan tawanya lagi. Ia pun tertawa sejadi-jadinya.

“Whahahahahahahaha….hahahhaha” ia tak bisa berhenti tertawa. Yuri yg berada dikamarnya, mendengar suara oppanya, segera ia turun dan menghapiri oppanya.

“O..oppa ? “ tanya Yuri ragu, takut Jiyoung masih marah padanya.

“Hahahah….hahaha…” yg ditanya masih belum berhenti tertawa.

“Oppa … waeyo ?” tanya Yuri lagi.

“Yu…yuri …hahahahhaha…”

“Oppa ada apa ?” tanya Yuri masih bingung dengan kelakuan kakak laki-lakinya itu.

“K…kau ….hahahahha”

“Oppa ceritakan ada apa ? ada yg lucu ?”

“K…kyu…kyuhyun…hahahahaha”

“We…waeyo ?” tanya Yuri gugup setelah mendengar nama Kyuhyun.

“Oppa berhentilah tertawa. Lalu ceritakan ada apa ?” lanjutnya.

“K..kau hah …hah …” jawabnya masih tersengal-sengal kehabisan napas. Sementara Yuri masih manatap oppa nya penasaran.

“Huh … apa kau lihat ekspresi Kyuhyun ketika melihat ku ? hahahahahahahahaha” baru berbicara sedikit Jiyoung kembali tertawa.

“Aku baru melihatnya mati kutu seperti itu… kau tahu ia ketakutan setengah mati. Hahahahahaha” jawab Jiyoung masih dengan tertawa yg membuatnya ia menitikan air mata.

“Jadi oppa tidak marah ?” tanya Yuri.

“Marah ? marah untuk apa ?” tanya Jiyoung balik yg sudah mulai berhenti tertawa.

“Ma..marah karena aku diantar Kyuhyun.” Jawab Yuri menunduk takut.

“Kenapa aku harus marah ?”

“Ne ?!” kaget Yuri. Jiyoung mulai mengerti arah pembicaraan Yuri.

“Dengar Yul, kau sudah dewasa. Aku hanya cukup tahu masalah mu tapi aku tak berhak ikut campur masalah mu. Mengerti ?” kata Jiyoung bijak. Lalu ia mangacak rambut Yuri pelan dan mulai berlalu meninggalkan Yuri dengan pikirannya. Baru beberapa langkah, langkahnya terhenti ketika

“Oppaaaaa….” Teriak Yuri dan memeluk Jiyoung dari belakang. Jiyoung kaget mendengar teriakan dari arah belakang dan tiba-tiba ada benda menghantam punggungnya. Namun setelah itu tersenyum, mengetahui kepala yeodongsaeng nya bersandar di punggungnya.

“Oppa gumawo… aku kira kau marah…” jawab Yuri belum melepaskan pelukannya. Jiyoung bergerak melepaskan pelukan yeodongsaeng nya itu dan berbalik menghadapnya. Jiyoung menatap Yuri hangat.

“Emh …” jawab Jiyoung dengan senyuman yg terukir di bibirnya, kini tangannya mulai memegang pipi Yuri lembut.

“Dengar, oppa tak akan marah pada mu. Selama yg kau lakukan itu benar dan membuat mu bahagia.” Ujar Jiyoung menatap Yuri lembut.

Yuri tak mampu berkata apa pun, ia teramat senang. Ia merasa beruntung memiliki oppa seperti Jiyoung. Ia memeluk Jiyoung erat tak mau melepaskan oppanya itu.

“Oppa saranghae …” ujar Yuri. Semakin mengeratkan pelukannya.

“Nadoo …” jawab Jiyoung dan membalas pelukan yeodongsaengnya itu.

“Aku tak tahu apa jadinya aku, jika tak ada oppa bersama ku” ucap Yuri

“Oppa… tak akan meninggalkan ku kan ?” lanjut Yuri.

“Waeyo ? kenapa kau bertanya seperti itu… ? eoh ?”

“Aku hanya takut…”

“Dengar Yul, suatu saat oppa tak akan bisa terus bersama mu…” belum sempat Jiyoung melanjutkan kalimatnya Yuri memotongnya

“Waeyo ? apa oppa sudah tak menyayangi ku ?” tanya nya dengan mata yg mulai memerah menahan air mata.

“Ya dengarkan oppa mu dulu, jangan menyela orang dewasa ketika berbicara. suatu saat oppa tak akan bisa terus bersama mu karena kita pasti punya kehidupan masing-masing. Dan kau akan menemukan siapa yg akan menjaga mu selamanya. Mengerti ?” ujarnya panjang lebar.

“Emh …” Yuri mengangguk pasti.

“Tapi oppa tak akan meninggalkan ku kan ?” lanjutnya ingin memastikan jawaban atas pertanyaannya.

“Tentu, oppa selalu berada disini. Kau tak perlu takut…”

Mereka pun kembali berpelukan meluapkan kasih sayang mereka. Yuri teramat menyayangi kakak laki-lakinya itu, karena berkat Jiyoung ia mampu melalui masa sulitnya. Dengan semangat dan dukungan yg Jiyoung berikan ia mampu berdiri kembali.

“Oppa aku menyayangi mu… tetaplah menjadi oppa ku selamanya.” Ujar Yuri dalam hati dan ia mengeratkan pelukannya pada Jiyoung.

“Aku menyayangi mu Yul. Kau harus bahagia. Tak akan aku biarkan siapa pun dan apapun melukai mu lagi.” Kini Jiyoung yg bergumam dalam hati dan mencium puncak kepala Yuri.

Hati Yuri kembali tenang, karena tadi ia sempat berpikir bahwa Jiyoung akan marah besar padanya jika ia mengetahui ia berhubungan lagi dengan Kyuhyun. Namun dugaannya salah, Jiyoung tak marah sedikit pun, ia menyerahkan semua keputusannya pada Yuri. Sungguh Yuri menyayangi Jiyoung dan ia beruntung mempunyai kakak laki-laki seperti Jiyoung.

***

The End

Waahh END ? …. Yap emang END untuk shoot 6 *hihi #ketawaEvil, tenang reader masih ada sedikit cerita di next shoot, artinya ini emang masih TBC *hi…

Yoohoo …  berarti tinggal satu shoot lagi ni reader… jangan lupa tinggalkan jejaknya ya !!! absensi kehadiran reader di REGRET … hihi

Fan kasih sedikit lebih panjang nih di Shoot 6, secara udah mau END gitu *hi … Gimana masih flat ? kurang greget ? datar ? boring ? maka dari itu kasih kritik, saran dan masukan untuk  Fan ok ? Mianhae untuk  kalimat kaku, aneh, bahkan ampe gk nyambung di FF ini dan disertai typo yg sudah menjadi Virus akut di karya amatir ini, jadi jangan heran. *he

Untuk itu reader setia REGRET koment ok ?! untuk menyuarakan apa yg ada dalam pikiran kalian. Ada yg masih silent ? come on chingu tinggal di dua shoot terakhir nih … koment ya !!!^^ Apresiasi untuk Fan sebagai author dan Midah eonni sebagai admin yg masih sempetin nge-publish REGRET untuk reader semua… Comment separagraph, dua paragraph juga gk papa kok !! atau mau sekalian bikin one shoot ? boleh kok *plak #digampar becanda deng … yg penting koment ok … ^^

So Keep Read… Keep Comment and Keep Like

Comment = protein dan Like = vitamin

Fan tunggu reader di comment form ne …

Annyeong … see ya in last shoot… Gumawo *bow

Penulis:

Anyeong my name is Midah, You call me Midah Just a simple girl ^__^ ilove yulhae, Kyuri, dan Hanyul Just Kwon Yuri My bias, i don't care what people say but i like her :)

84 tanggapan untuk “[Freelance] Regret Shoot 6

  1. wah dikira end, ternyata TBC
    cz masih gantung banget kan hehehe
    itu belum terselesaikan termasuk 2 kawannya Yuri
    semoga endingnya nanti sama-sama mendebarkan seperti yang Yuri rasakan 😀

  2. huaa ga nyangka trnyta udah end aja…jiyoung jail bgt deh bner…kyu yg evil smpe bsa ketakutan gt…hehe
    aku kira ini bner2 uda end tdi…eh trnyta msih bkl ada next story nya…abisnya kyuri blum jlas sih,,cuma dket tpi blm balikan…pdhl pngen mreka cpt balikan lgi…hehe siwon sma donghae jg blm dicritain tu gimna nasibnya…
    ada beberpa kalimat yg mnurut ku kurang sesuai…moment kyuri nya jg kayanya msih kurng greget…tpi uda mkin keren kok dri part2 sblumnya,feel nya jg mkin krasa…
    ditunggu loo kejutan2 di last part nya…hwaiting!! 🙂

    1. iya chingu masih ada sedikit story …
      ya chingu benar kalimat aneh masih berkeliaran, itu lolos dari editan..*hihi
      ok buat KyuRi moment nanti perbaiki lagi…
      waah gumawo kritik saran dan masukannya chingu-ya… 🙂
      ok,jangan lupa koment di last shoot chingu-ya… gumawo … 🙂

  3. Akhir.a regret 6 kluar jg 🙂
    Td smpet dag dig dug wkt kyuri mw mnuju sirkuit tkut.a kyu akn mglmi kclakaan jg kyk yg dialami Yul krn jdul.a regret jd aku ambil kesimpulan crita.a akan brakhir dgn sad ending, tp untunglah itu kgk trjd.
    Chingu ,,, jiyoung.a msh sndrian ne? Trus Sifany haesica gmn? Aduh,,, plg greget tuh di part akhir kata”.a Ji itu nandain klo dia bkln ninggalin yul utk strus.a tg untunglah diagnosaku salah 😀
    Moment kyuri.a dua jempol so sweet bngt 🙂
    BTW emg kyu bs jd angel? *mikir seabad

    Ok! Trus berkarya ne?! Regret 6 ckup memuaskn, mskpn ada bbrp kata yg kurg efektif

    1. Jiyoung oppa gak sendirian chingu, Jiyoung oppa nemenin Fanny …. *wkwkwk #gigamparVIP
      SiFanny sama HaeSica ??? tunggu last chingu-ya …*hihi
      waah gumawo buat jempol nya …
      itu dia keanehan Kyu di regret, dia bisa jadi angel… wkwkwkwk
      Gumawo, yap chingu benar kalimat aneh dan kurang efektif berkeliaran, lolos dari editan…
      jangan lupa koment di last shoot chingu-ya… gumawo … 🙂

  4. First Comment Hahaha
    Lanjutan ceritanya jangan lama2 nnt lupa tuh cerita…
    Feelnya dapet *nangis*
    balikan balikan balikan

  5. Y ampuun thoor.. kukira bnran ending, soalny masih gantung bangeet.. trnyt gak tooh, bikin takuut ajaa.. masih ada bbrp kata yg salah penulisanny thoor, jd pas dbaca jd 1 kalimat aku agak bingung sm maksud tuh kalimat.. tp overall okee koq.. penyampaian ceritany bagus.. ihh gemes bgt sm kyuppa, dia gampang luluh sm yuleon yaa.. tp jealousan jg.. mreka brdua itu berusaha cuek n dingin tp diem2 saling perhatian.. makany balikan aj kyuppa sm yuleon.. hehehehe.. btw, pengen bgt pny kakak kya jiyong, dia sweet n protect bgt k yurii.. smoga next part kyuri, sifany sm haesica jd happy end.. keep writing author, hwaiting!

    1. hihi… iya typo berkeliaran begitu pula dengan kalimat” yg gk nyambung, lolos dari editan
      gumawo chungu-ya, ya begitulah diam” menghanyutkan *apaPulaIni
      iya fan juga pengen punya kayak Jiyong oppa… *hihi
      ok, jangan lupa koment di last shoot chingu-ya… gumawo … 🙂

  6. aku kaget bacanya akhirnya -_- kirain aku the end beneran eh tautaunya -_______-
    wahh chukkae eon ff yg ini feelnya lebih dapet… tapi ff yg lain feelnya juga dapet sih ._. wahhh pokoknya jangan lama lama ne eon bkin kelanjuttannya._.

  7. Annyeong eonni ceritanya daebak banget jdi penasaran nih gimana cerita di last shootnya ditunggu ya eonni last shootnya
    keep writing eonni
    fighting
    gomawo

  8. Finally pelan2 mereka baikan..
    Kirain beneran end, eh ternyata, hahaha
    penasaran sama hae n siwon jg, gmn cara mreka baikan.
    Yah berharap hepi ending smua dah..

  9. Hooo dikira beneran end lah. Sampe kaget.
    As always selalu bagus. Tp d sn jauh lbh bagus. Mungkin karna efek banyak scene kyuri hahaha.
    Ayoayo ditgg next partnya yaa. Semangat!

  10. waaah akhirnya regret 6 muncul juga.. kaget pas bca kalimat THE END… ye skrang mreka udg gx pda diem diem an lg, kyu nya udh mlai brani.
    eonni d tgu part slanjutnya ne

    FIGHTING

  11. wah ff nya makin bagus aja,mnurutku shoot 6 ini yg pling bagus d smua part regret pnulisannya ada kmajuan,feelnya juga pling ngena tp typo dan kata aneh masih ada hehehe tp overall untuk author yg trmasuk baru ff ini keren…
    Moment KyuRi nya aku suka,konfliknya gk ribet juga.d tunggu last shootnya,smangattt!!!!

    1. gumawo chingu-ya …
      iya masih harus diperbaiki lagi dan lagi… lolos dari editan *hihi
      gumawo chingu-ya, masih harus belajar lagi …he
      gumawo udah suka *hi … ok chingu ..
      jangan lupa koment di last shoot chingu-ya… gumawo … 🙂

  12. Ehh bujugg!! Trnyata nih anak ngibul … Maka’x rada shock pas tulisan’x the end bt , koqq ky’ msh ngegantung .. Hha~
    Fanny-yaa ,, author skaligus dongsaeng yg manis .. Eonnie mah cuma bisa blg daebak ! Neomu neomu neomu daebak 🙂 you’re so jjang dehh ..
    Sulit mau nge-review lg . Pkok’x suka banget smw jln crta’x . Stlh regret yg kmrn” bkin mewek , yg skrg mlah bkin snyam-snyum gaje 😀
    Ditunggu yaa end part’x .. Moga gak lama publish’x .
    kaka kan udh kebiasaan bkin oneshoot kalo komen ..
    Jd kali ini drabble ajah yaa .. Hha~ /slapp/

    Utkmu~ jgn brhenti utk terus smangat . Trus brkarya . Trus mmbwt readers bahagia krna tulisan”mu yg sllu ditunggu .. Ailoopyu ❤

    1. hihihi… mianhae eonni, kke~
      uwaaahhh eonni gumawo 🙂
      gumawo udah suka sama jln ceritanya eonni…
      iya jangan nangis mulu eon, sekarang mau bikin yg bikin senyum” gaje … 🙂
      ok… iya eon mudah2n gk lama mohon doanya #alay *hihi
      ya deh, nanti ditunggu koment one shoot nya lagi eon, Hhaa ~

      Tetta eonni gumawo … iya semoga eonni … AILOOPYU TU eonni ❤ … hehe
      jangan lupa koment di last shoot eonni-ya… gumawo … 🙂

  13. Hahahaaaa… td aq perhatiin the endx aq kira TBC. tp, setelah bc bagian bawahnya aq sempet kaget tp ternyata lanjut y thor…. jgn di buat gantung y… rasanya blum mau pisah sm regret. heheheee… di tunggu next chapternya y… ^^

  14. Huaaa aku kira itu the end beneran thor, ga rela kalo sampe ini the end thor masih pengen terus ada regret 7, regret 8, regret 9 dan seterusnya/? Hehe pokoknya feelnya dapet banget thor, keren bener deh ini ff. Fighting thor ‘-‘)9

  15. Udah panik duluaaan pas baca ‘the end’ gataunya mash TBC huffffttttt~
    Kereeen eonni^^ makin geregetan KyuRinyaaa. Smogaa mereka dpt bersatu lgg. Disini jga bnyk moment mereka jdnya senyum2 sendiri bacanyaa hehehe

  16. kya.. Kirain end beneran dan sempet shock juga.. Tpi hehehe gag deh.
    Ah eon seneng bnget crtanya, aplge di part ini kedkatan kyuri tumbh lagy. Adegan mereka jga lucu bnget eon.
    .ah ya buat pasangn yg lain juga sem0ga kembli seperti semula.

    Untuk gyuri : aku brharap kamu orng jahat yg hancurin hbngan kyuri tapi kyuri tetap bertahan walau cobaan selalu datang.. Dan berakhr dngn happy ending deh

  17. gumawo buat reader yg udah kasih kritik dan saran semoga di last shoot bisa bikin reader semua lebih puas …
    gumawo juga yg udah suka + yg setia RCL di regret …
    semoga last shoot bisa cepet publish dan buat reader puas 🙂
    jika masih ada uneg-uneg jangan sungkan tulis di koment form ne, but no bashing …he ^^
    last word gumawo … *bow 🙂

  18. aaaaaaaaaaaaaaaaaah gapuas bacanya…
    maunya kyuri sampe nikah 😦 gaseru kalo sampe sini aja. Sequel!!! Harus kudu wajib*ini apa sih?* hadoh maafkan diriku kalau terlalu benyak maunya tapi intinya aku suka banget sama Regret ini♥ Keep Writing ya

  19. huwaaa…guaa tlatt bcanyaaa…
    pdhall udhh d post sminggu yg lalu..:-C
    OMG…Yuleonn Kyuppaa…Sweatt bngettt..
    Jiyoungg Oppaa Hahahahaha(Ketiwiiii)#Gaje^_^
    Tnggal 1 shoot lagii??:-(#GkkRelaa:-(

  20. aaa kurang puas sama kyuri momennya >< kkk~ semangaat! aku kira beneran the end, kalo beneran aduhh gantung bgt ini.. tapi ternyata haha ffnya bagus kok bagus ^^b lanjutkan~

  21. bagus,,
    aku suka kata- kata “Ia akan menjadi angel jika didampingi yeojanya dan akan menjadi demon ketika yeojanya diganggu”…
    kerennn..

  22. Aduh eonnie serius bingung mau comment apa pokoknya aq selalu menunggu part 7 b nya eon hwaiting utk nulis ffnya !!! 😀

  23. Wlau pun ini bukan pertama kali bacanya tetep aja gregetan ..
    terlalu kebwa suasana

    part slanjutnya agak sebel a gyuri

Tinggalkan Balasan ke Kwon Yura Batalkan balasan