Diposkan pada Freelance, Friendship, Romance, Sad

[Freelance] Regret Shoot 3

FF Ini merupakan FF titipan dari seorang teman sesama Author dan Lee Midah hanya mempublishnya saja ^_^

image002

Regret Shoot 3

Present by

Kang Hye Won (Fanny)

Cast :

Kwon Yuri SNSD || Cho Kyuhyun Super Junior

Sub cast :

Tiffany Hwang SNSD || Jung Jessica SNSD || Im Yoona SNSD

Choi Siwon Super Junior || Lee Donghae Super Junior || Jonghyun CNBlue

SNSD || SUJU

Length :? || Rating : 15 || Genre : Friendship, Sad, Romance

Desclimer :

Castnya milik diri mereka sendiri & God. Saya hanya pinjam sementara untuk kepentingan cerita. Plot  and story ini pure milik saya, jika pun ada kesamaan dalam kejadian dan lain-lain itu merupakan ketidaksengajaan belaka. And this story just for fun.

Note :

Baca dulu baru beri tanggapan kalian untuk karya saya yang amatir ini. walau karya saya masih amatir tapi dilarang keras untuk mem-PLAGIAT. Don’t be siders. Say what are you think all about. And write it at comment form. It’s Really For Fun…Be Good Reader.

 ~ Terkadang lebih baik menjauh dari dia yang kau cinta, bukan karena berhenti mencinta, tapi karena harus melindungi dirimu dari luka. ~

 

Setiap perasaan pasti punya rasa dan warna tersendiri bagi masing-masing orang yg merasakannya. Disini rasa dan warna dari 3 yeoja, mengungkap rasa mengenai perasaan yg biasa disebut cinta. Find that feel with this story.

Have Fun With This Story … ^^

Karena masih lemah dan Yuri menangis, itu membuat Yuri tertidur. Satu jam sudah Yuri tertidur. Jiyoung pun berniat keluar sebentar untuk membeli beberapa makanan ringan. Tapi ia terkejut ketika melihat Kyuhyun masih berdiri didepan pintu dan posisinya tak berubah sama sekali saat ketika ia masuk ke ruangan Yuri tadi. Itu tandanya ia benar-benar tak bergerak sedikit pun dari tempat itu pikir Jiyoung. Setelah melihat itu Jiyoung berbalik melihat Yuri yang tertidur, ia mengerti Yuri juga ingin bertemu dengan Kyuhyun. Akhirnya setelah bergelut dengan pikirannya sendiri ia memutuskan untuk mengizinkan Kyuhyun melihat Yuri.

“kau ?” ucap Jiyoung.

“masuklah…”lanjutnya dingin.

“jinjjah hyung ?” tanya Kyuhyun tak percaya, karena tadi Jiyoung begitu menentangnya untuk menemui Yuri.

“jika kau bertanya lagi, tak akan ada jawaban iya untuk mu” jawab Jiyoung.

“gumawo hyung…” wajah Kyuhyun kembali bersemangat.

Sebegitu berartinya kah Yuri untuk Kyuhyun ? hingga dapat membuat dunia Kyuhyun jungkir balik seperti itu.

Jiyoung pun melanjutkan langkahnya untuk keluar ruangan, namun sebelum ia keluar

“jaga dia …” titah Jiyoung dingin.

Dengan anggukan pasti Kyuhyun menjawab. Sebenarnya Jiyong menyukai Kyuhyun, tapi karena kejadian yang menimpa Yuri ia kecewa pada Kyuhyun. Padahal ia sudah percaya padanya. Percaya bahwa Kyuhyun dapat menjaga dan melindungi Yuri sama seperti yang ia lakukan. Setidaknya ketika ia tak bisa melindungi Yuri ada Kyuhyun yang melindungi dan menjaga Yuri. Dan sekarang ia tak tahu dapat percaya pada Kyuhyun lagi atau tidak.

Kyuhyun duduk disebelah ranjang Yuri. Ia menatap Yuri lekat-lekat. Senyumnya terukir indah di bibir Kyuhyun, yang belakangan ini tak pernah ia tunjukan dihadapan siapa pun, dan kini ia hanya menunjukan itu pada Yuri, walau dapat dipastikan Yuri tidak bisa melihat senyuman terbaik Kyuhyun itu. Tapi tak lama butiran-butiran bening keluar dari mata coklat Kyuhyun. Rasa itu kembali hadir ketika ia melihat Yuri yang terbaring lemah diranjangnya. Mengingat bahwa ini semua adalah salahnya. Ia mulai memegang tangan Yuri, ia pegang dengan erat dan mencium punggung tangan Yuri. Ia tempelkan punggung tangan Yuri pada pipinya, seolah memberi kehangatan untuk Yuri. Ia hendak menghentikan aktifitasnya sejenak dengan memberanikan diri ia mencium kening Yuri. Cukup lama Kyuhyun mencium kening Yuri dengan tangannya yang masih menggenggam tangan Yuri. Sampai tak terasa air matanya jatuh lagi, dan mengenai mata Yuri. Seolah Yuri ikut menangis.

Dibawah alam sadarnya Yuri merasakan hal yg sama. Ia merasa begitu bahagia. Bahagia karena namja yg ia cintai dengan setia duduk bersamanya. Berbagi kehangatan, canda dan tawa bersama. Bahkan sentuhan tangan sang namja terasa begitu nyata, ia dapat merasakan gemgamannya, genggamanya yg hangat dan semakin hangat, yg dapat menghangatkan hati Yuri. Kebersamaan yg sederhana, yg biasa dilakukan oleh pasangan-pasangan pada umumnya. Yuri bahagia, diperlakukan istimewa dan sikap protektif sang namja padanya. Tapi keindahan, kehangatan, dan kebahagian Yuri bersama sang namja itu tiba-tiba hancur ketika ia mengingat namja itu Kyuhyun. Namja yg ia cintai dan namja yg menorehkan luka ini dihatinya, hatinya perih, bagai luka yg terkena garam ah mungkin lebih dari itu. Karena ia merasakan sesak dan pengap didadanya, untuk bernafas pun serasa hal yg sulit untuknya kini.

Bahkan sekarang dalam mimpi pun Yuri merasa sakit. Untuk mendapat rasa lega dihati, mendapatkan kekuatan untuk melupakan rasa itu sekarang begitu sulit untuknya. Setidaknya ia berharap, ia masih bisa tersenyum bahagia dengan namja itu –Kyuhyun- walau dalam mimpi. Karena ia sadar jika di dunia nyata ia tak akan mampu tersenyum indah lagi untuk namja itu. Luka ini terlalu dalam untuknya, mencoba tersenyum tak akan mungkin, karena yg akan keluar darinya hanya butiran mutiara yg membuat aliran sungai dipipi indahnya.

Yuri yang memang sudah sadar dari komanya dan sekarang hanya tertidur, ia terbangun karena merasakan ada yang jatuh dimatanya, tanganya digenggam erat dan sesuatu yang hangat yang menempel di keningnya. Ia masih belum bisa melihat siapa yang melakukan itu, tapi ia mengenal bau parfum ini, bau yang sudah tak asing lagi untuknya.

“Kyu-hyun…” ucap Yuri lirih dan ragu.

Kyuhyun kaget bukan main, mendengar suara lembut yang sangat ia rindukan beberapa minggu belakangan ini. suara lembut yg menghilang, tak pernah lagi menyapa dirinya, tapi suara itu kembali ia dengar sekarang, detik ini. ia senang bukan main. Senyum manisnya ia tunjukan. Batu batu yang ada di hatinya selama beberapa minggu ini, sedikit berkurang mengurangi beban di hatinya, walau hanya sedikit.

Mata keduanya saling bertemu. Mata Kyuhyun tidak bisa berbohong, ia begitu merindukan Yuri. Sementara dimata Yuri hanya ada tatapan kosong. Entahlah dihatinya kini rasa perih dan cinta masih bergelut untuk menentukan siapa yang menang.

“Yul … kau sadar ?” kata-kata itu terucap dari bibir Kyuhyun dihiasi dengan senyuman terbaiknya. Dan langsung merengkuh yeoja itu dalam pelukannya. Menumpahkan rasa rindunya selama ini. erat dan hangat. Pelukan seperti itulah yang Kyuhyun berikan untuk Yuri sekarang ini.

“apa ini mimpi ? jadi dia benar-benar menggemgam tangan ku ? jadi itu bukan mimpi ?” gumam Yuri dalam hati, yg terus bertanya. Karena ia masih belum percaya siapa yg ada dihadapannya. Kyuhyun, ya namja itu ada dihadapannya, bersamanya, dan mendekapnya.

Namun yang dipeluk hanya diam, tak merespon apa pun. Lidahnya terlalu kelu untuk berbicara pada namja yang tengah memeluknya kini. Bahkan untuk membalas pelukan hangat itu pun terasa berat untuknya. Jauh dalam hatinya ia ingin membalas pelukan itu, tapi rasa sakit itu sekarang menjadi tembok tinggi untuknya. Untuk membatasi diri agar tak merasakan hal yang sama berulang-ulang.

“apa ada yang sakit ? ah aku harus panggil dokter …” ujar Kyuhyun tanpa jeda. Ketika ia akan memanggil dokter

“aniya … gwenchana …” ucap Yuri lemah.

“tapi kau baru sadar Yul … dokter harus tahu keadaan mu…” timpal Kyuhyun khawatir.

“aku hanya tertidur, tak perlu panggil dokter.”

“mwo ?” tanya Kyuhyun bingung. Dan hanya mendapat anggukan kecil dari Yuri.

“jadi kau telah sadar ?” ucapnya kaget.

Suasana diruangan itu tiba-tiba jadi hening, kaku dan aneh. Bahkan mungkin orang yang akan masuk ruangan itu, akan memilih untuk keluar lagi dari pada memutuskan untuk masuk kedalam. Beberapa saat tak ada yang bersuara. Hanya saling memandang, dan menarik serta melepaskan napas panjang.

“apa kau ingin makan sesuatu ?” tanya Kyuhyun hati-hati. Yang ditanya hanya menggeleng lemah. Suasana kembali hening

“emh …emh …” lanjut Kyuhyun ragu.

“whe ?” kata Yuri lemah.

“mi … mianhe yul …” ucapnya tertunduk.

Gemuruh dalam hati Yuri kembali terdengar, napasnya sesak, dadanya sakit ketika menginat hal itu. Sungguh ia tak bisa menahan rasa ini, akibatnya cairan bening pun turun dengan indah dari matanya. Inilah yang ia takutkan. ia tak bisa menguasai dirinya ketika dihadapan namja yang ia cintai itu. Bahkan tertidur selama 3 minggu lebih pun tak mampu melupakan memori pahit itu. Isak-isakan Yuri mulai terdengar. Bagaimana ini ? kepalanya pening, matanya berat, dadanya sesak dan pengap bahkan kakinya pun sekarang terasa lemas. “tuhan … tolong … “. Ia hanya bisa menjerit dalam hati.

“kenapa dunia nyata dan dunia mimpi ku begitu sakit, begitu kejam untuk ku ? kenapa harus sesakit ini ?” keluh Yuri dalam hati, yg hampir tak mampu lagi menanggung semua.

Disudut lain, Kyuhyun mencoba menenangkan diri. Hatinya tak bisa ia kuasai. Terlebih ia mulai mendengar isakan yeoja yang ia cintai, yang benar-benar ia cintai. Sekarang ia merasa tak punya nyawa, hatinya terasa ditimpa beban ribuan ton. Bahkan jika mati pun belum tentu ia dapat merasakan apa yang namanya lega lagi. Sesak, pengap dan terasa sempit untuknya kini.

“aku lelah … pulanglah … kau juga pasti lelah.” Titah Yuri dingin, tanpa mempedulikan ucapan Kyuhyun sebelumnya.

Dengan berat hati Kyuhyun pun mulai beranjak pergi, namun ia kembali membalikan badan dan merengkuh Yuri dalam pelukannya. Hatinya sungguh berat untuk pulang, karena ia ingin menemani Yuri, ingin tetap bersama Yuri. Sungguh ia sangat merindukan yeojanya, tapi ia tak ingin membebani Yuri lebih berat lagi. Ia tak ingin Yuri merasa tak nyaman dengan kehadirannya di sampingnya. Kaki dan hati Kyuhyun benar-benar berat untuk pergi dan ia merasa ada sesuatu yang akan terjadi. Sungguh hatinya takut sekarang ini. pikirannya semakin menjadi-jadi.

“SARANGHAE KWON YURI …JEONGMAL SARANGHAE…” bisiknya lembut. Hati Yuri bergetar, tak menampik bahwa ia masih dan sangat mencintai  Kyuhyun.

Jika pelukan tadi tak Yuri balas namunberbeda untuk kali ini, ia memeluk Kyuhyun dengan hangat bahkan erat seolah ini terakhir kali ia bersama Kyuhyun namja yang begitu ia cintai.”JEONGMAL BOGOSHIPOSEO …”. Ucap Kyuhyun disela-sela pelukan mereka. Cukup lama mereka menyalurkan rasa mereka masing-masing.

Entah mereka sadari atau tidak, isakan mulai terdengar dari keduanya. Menumpahkan semua perasaan mereka masing-masing. Yuri mencoba mengeratkan pelukannya, menumphkan rasa yg ia pikul sendiri dan dibalas lebih oleh Kyuhyun. Yuri benar-benar menangis sekarang, pundak Kyuhyun basah oleh cairan bening yg keluar dari mata indah milik Yuri.

“biarkan aku memeluknya seperti ini… untuk terakhir kali. UNTUK TERAKHIR KALI…”. Gumam yuri dalam hati. Terakhir Kyuhyun memegang kedua pipi Yuri mengelusnya lembut, menghapus sisa air mata yg dipipi putih milik Yuri, Kyuhyun menghapusnya dengan sangat lembut seolah tak ingin Yuri terluka.Dan kini Kyuhyun menatapnya lembut, sorot mata yang menunjukan kerinduan, cinta, kehangatan, penyesalan, semua Kyuhyun perlihatkan untuk Yuri, meyakinkan bahwa ia sangat mencintai Yuri dan hanya Yuri. Setelah sekian lama saling menatap Kyuhyun membaringkan Yuri untuk istirahat, menarik selimut untuk Yuri dan terakhir ia mencium kening Yuri dalam dan lama.

Kyuhyun menutup matanya, menyalurkan semua rasa yg ada di hatinya kini, hanya dengan ini dia bisa berkomunikasi dengan Yuri kini. Karena ia tak punya cukup banyak kata untuk menjelaskan isi hatinya. Terdengar nafas yg tertahan dari Kyuhyun, ia mencoba untuk tak mengeluarkan air matanya lagi, sekuat tenaga mengendalikan hatinya, walau hasilnya nihil tetap saja mutiara cair itu tetap keluar walau tak sederas sebelumnya. Rasa hangat yang Yuri rasakan, sungguh ia tak mau dan tak mampu untuk kehilangan Kyuhyun. Kedua mata Yuri, kedua pipi Yuri dan hidung pun tak luput dari ciuman Kyuhyun memberikan kehangatan pada setiap bagian wajah Yuri, berharap ia bisa beristirahat dengan baik dan tidur lelap malam ini.

“istirahatlah … cepat sembuh … aku akan kembali besok.” Ujar Kyuhyun yang terdengar seperti janji.

“hem …” jawab Yuri dengan senyuman hangat. Dan terlihat sangat indah untuk Kyuhyun tapi kenapa hatinya begitu perih melihatnya, senyuman itu. Tapi Ia tampik semua rasa itu. Dan balik tersenyum untuk Yuri.

“selamat tinggal … “ lirih Yuri dengan pelan, sangat pelan. Dan dapat dipastikan Kyuhyun tak dapat mendengarnya. Air matanya mengalir. Luapan dari segala rasa yang ia rasakan saat ini, bahkan tak bisa berhenti. Tapi ini yang terbaik untuk mereka pikir Yuri.

Sepeninggalan Kyuhyun, Yuri belum sepenuhnya merasa lelah dan ingin beristirahat, ia hanya tak ingin mendengar hal itu lagi. Ia mengedarkan pandangannya, kini mata indahnya tertuju pada meja disebalah ranjangnya. Mawar putih. Bunga itu disusun dengan rapih dan terlihat cantik. Yuri berusaha mengambil bunga itu, ia menciumnya. Seulas senyum terlihat diwajahnya yg sekarang sedikit lebih kurus.

“apa dia yg membawa ini ?” ujar Yuri pelan.

“Kyu … apa kau akan tetap mengingat ku ?”

“apa aku berharga untuk mu …?”

“apa aku akan menjadi kenangan untuk mu ?”

“kyuhyun-ah …a … apa benar kau men… hiks … mencintai ku hiks …?”

“apa kau akan merindukan ku ? ke … hikss hikss … ketika aku tak …a… ada lagi di samping mu ? hiks … hikss…”

“ch…cho …kyuhyun…hikss hikss SARANGHAE …” ujar Yuri penuh dengan isakan.

Sepasang mata memperhatikan Yuri dari luar pintu kamar rawatnya. Ia tak bisa mendengar apa yg Yuri katakan ia hanya bisa melihat Yuri menangis sembari memegang bunga yg ia bawa tadi, hanya bisa melihat betapa rapuhnya yeoja itu sekarang, di balik pintu kondisinya tak jauh berbeda dengan Yuri. Ia pun menangis. Lagi-lagi air matanya tak bisa ia hentikan ketika melihat yeojanya menangis, begitu terluka kah Kyuhyun sekarang ?.

Kyuhyun belum benar-benar pergi dari rumah sakit. Ia masih menunggu Jiyoung yg belum kembali, dan menginat Yuri sendiri. Tak tahan melihat yeojanya terus seperti itu, ia kembali masuk ke ruang rawat Yuri.

Dengan langkah yg lebar, ia menuju ranjang dimana yeojanya kini sedang menangis, menangis karena dirinya. Yuri yg kaget melihat itu hanya terdiam ditempat. Tepat dihadapan Yuri, ia tak bisa menunggu lama. Ia peluk yeoja itu -Yuri-, ia benamkan kepala yeoja itu di dada bidangnya, mencoba meringankan hatinya, walau ia tidak begitu percaya bahwa itu akan membantu. Tapi setidaknya untuk saat ini itulah yg bisa Kyuhyun lakukan untuk yeoja yg teramat ia cintai itu, Yuri. ya untuk Yuri.

“uljima … aku mohon …” ucap Kyuhyun, yg semakin mengeratkan pelukannya.

“kyu …hiks … hikss” ucap Yuri dalam tangis.

Kyuhyun yg mendengar itu merasa sakit, ia harus mendengar yeojanya memanggil namanya dengan nada seperti itu, mendengar namanya dipanggil dalam tangisan. Sungguh ini menjadi luka dihati Kyuhyun. Dan ini pertama kali Yuri memanggilnya, karena sedari tadi ia tak berbicara banyak padanya. Kedua insan ini sedang dalam perasaannya masing-masing. Dengan perasaan yg sama, sakit. Apakah dengan menangis bisa mengurngi rasa sakit mereka ? apakah dengan saling memeluk bisa mengurangi beban mereka ? tak ada yg tahu, bahkan mereka pun belum bisa menjawab pertanyaan itu. Yg pasti Tuhan mempunyai rencana untuk mereka. Dan dipastikan tidak ada yg tahu akan rencana-Nya.

Yuri masih menangis, Kyuhyun membiarkan Yuri. Ia ingin Yuri merasa tenang, setidaknya dengan meluapkan bebannya seperti itu, bisa mengeurangi sedikit beban yg ditanggung Yuri. Bahkan kemeja putih seragam Kyuhyun sudah basah sempurna karena air mata Yuri. Tapi ia tetap bersyukur, bersyukur karena Yuri membiarkannya tetap memeluknya. Membiarkan ia disampingnya walau hanya sementara. Tangis Yuri mulai melemah dan semakin melemah, hingga Kyuhyun tak bisa mendengar suara tangis atau pun isakan Yuri lagi. Yuri tertidur dalam pelukan Kyuhyun.

Kyuhyun teresenyum bahagia, karena ia masih bisa memeluk Yuri dan menjadi sandaran Yuri untuk saat ini, dan menemaninya. Namun senyum indahnya berubah menjadi senyum luka dan diiringi dengan isakan kecil, dan lagi air matanya jatuh. Semakin ia eratkan pelukan pada Yuri, memberikan Yuri kehangatan dan kenyamanan. Entah Kyuhyun sadari atau tidak bibir Yuri bergetar, ia menahan tangisnya.

Hingga akhirnya Kyuhyun membaringankan Yuri kembali. Ia duduk di samping Yuri menggenggam tangan Yuri erat. Kyuhyun menjaga Yuri kembali. Sampai ia pun tertidur disamping Yuri. Keduanya tertidur dengan keadaan tangan Kyuhyun masih menggenggam tangan Yuri erat. Akhirnya, Jiyoung yg melihat itu mencoba membangunkan Kyuhyun karena sudah cukup lama ia tertidur seperti itu dan sekarang ini sudah cukup larut ia harus segera pulang dan istirahat. Kyuhyun pun meninggalkan Yuri kini yg tertidur pulas dan pulang walau hatinya tak mau.

 ***

Next Day

Dua yeoja begitu sibuk membereskan semua barang barang yang ada di loker sekolahnya. Buku-buku pelajaran, catatan-catatan selama mereka kelas 2 di Seoul International Academy of Art tingkat menengah ini. semua barang tersapu bersih dari loker mereka.

Jessica menghentikan sejenak aktifitasnya setelah melihat botol minum seseorang. Seseorang yang selalu memenuhi dan mewarnai hari-harinya. Ia genggam erat tempat minum itu, tempat minum yang biasa ia sediakan untuk namja itu ya untuk Lee Donghae. Yang selalu ia sediakan ketika ia sedang berlatih maupun bertanding basket. Tapi itu dulu sepertinya tempat minum itu sudah tidak ada artinya lagi. Ia pun menghela napas panjang, haruskah ia membawa barang itu pergi atau membuangnya ? Jessica masih bergelut dengan pikirannya.

Dan Tiffany, keadaannya tak jauh berbeda dengan Jessica. Ia menemukan saputangan berwarna pink, hadiah ulang tahun dari sesorang yang sangat ia cintai. Hari-harinya ia lewati dengan namja ini. tapi itu dulu. Akankah hari-harinya bisa berwarna seperti dulu, sama ketika sang namja masih disampingnya. Saputangan itu pemberian dari namja bernama Choi Siwon, namja yang menempati relung hatinya dan namja berbagi hari dengannya.

Hati kedua yeoja itu tercabik-cabik saat ini. masih terdengar begitu jelas ketika mereka -Dongahe dan Siwon- mengucapkan pengakuan itu, mendengar secara langsung apa yang dikatakan oleh kedua namja itu hati mereka hancur. Memutuskan pergi dan memilih sahabat ternyata memang lebih baik. Mungkin ini hari terakhir mereka di sekolah terelit seantero Korea ini. tidak hanya mereka berdua, Yuri pun sama. Hanya saja urusannya sudah diselesaikan oleh pihak keluarga. Mereka kini tengah berkeliling untuk terakhir kali. Mengingat tata letak bangunan mewah itu. Dan berakhir di cafeteria milik Seoul International Academy of Art. Mereka sedang menyantap makan mereka dengan tenang dan sesekali bercanda, terlebih dengan Yoona, yang akan mereka tinggalkan disini.

Ketika mereka sedang asik menyantap hidangan mereka, 3 namja datang menghampiri. Keadaan yang tadi hangat kini berubah menjadi dingin dan mencekam. Tak ada lagi tatapan hangat dari Jessica, tak ada lagi senyum indah yang menunjukan eye smile seorang Tiffany, dan takada lagi sapaan hangat dari Yoona. Ketika sang namja yang tak lain Donghae, Siwon dan Kyuhyun datang, takada dari mereka yang bersua. Hanya ada suara dari pisau dan garpu yang saling beradu dengan piring.

“boleh kami ikut duduk disini… ?” tanya seorang namja hangat, ya namja itu Donghae. Ia berbicara sambil menatap Jessica. Namun tak ada yang menjawab.

“baiklah aku anggap itu jawaban iya.” Putusnya secara sepihak. Namun ketiga yeoja disana seolah tak mendengar bahkan tak menganggap mereka ada. Mereka membiarkan tindakan sang namja tanpa merasa ternggangu.

Ketiga namja itu pun duduk. Sepi, dingin, dan mencekam. Ah suasana apa ini ? ketiga namja duduk dengan resah, mencoba mencari posisi duduk yg nyaman. Tapi lain halnya dengan ketiga yeoja itu mereka terlihat tampak nyaman dan tenang. Tapi tahukah kah kalian dibalik semua itu mereka menyembunyikan gemuruh dalam hati, gunjangan dalam hati, perih dan sesak ? tapi mereka menutupi semua itu dengan rapih.

Keheningan pun terpecah ketika Jonghyun datang menyapa yeojanya. Ia sibuk belakangan ini dan ketika ada waktu luang seperti ini ia ingin menghabiskannya dengan yeoja yang ia sayangi itu.

“chagia …” ujar Jonghyun lantang, tanpa malu diperhatikan oleh semua siswa. Bahkan disana ada siswa tingkat 2 dan 3. Yang notabane adalah sunbaenya.

Yoona yang merasa tak asing dengan suara itu mencari kearah suara tersebut. Senyuman Nampak dari bibir mungilnya melihat siapa yang sedang berjalan menuju kearahnya. Jessica dan Tiffany pun ikut tersenyum melihat kehadiran Jonghyun.

“annyeong chagi… ah noona juga” katanya “annyeonghaseo hyung” sapanya pada 3 namja yang duduk satu meja dengan 3 yeoja itu. Jonghyun yang merasa ada yang tak beres dengan suasana ini pun berusaha mencairkan dinding-dinding es disekitar mereka.

“wah …  apa ini ?” tanya Jonghyun sambil mengambil beberapa file yang ada di meja itu. Sementara 3 yeoja itu kembali diam tak bersuara, dan kembali kedunianya masing-masing, tanpa melihat apa yang Jonghyun pegang.

Mata Jonghyun membulat ketika membaca isi file yang ia pegang itu.

“noona kau akan meneruskan sekolah di luar negeri ? waahh daebak …!!!” katanya bangga. Mendengar kata luar negeri Tiffany dan Jessica menoleh. Dan menjawab dengan senyuman kaku.

“kenapa ada lagi ?” kata Jonghyun penasaran.

“waahh noona kalian berdua akan sekolah di luar negeri ?” katanya terkejut.

“neh …” jawab Jessica dan Tiffany singkat.

2 namja yang sedari tadi hanya diam dan memperhatikan mereka kini mematung ditempat. Mencerna keadaan sebenarnya apa yang sedang terjadi saat ini. Dan yang satu lagi dan dipastikan satu namja yang tersisa itu Kyuhyun, ia hanya memandangi ponsel nya saja, tanpa merasa tertarik pada apa pun di hadapannya.

“kapan noona akan berangkat ?” tanya Jonghyun pada Tiffany. Ia terlihat berpikir, antara menjawa atau tidak.

“emh … na..nanti malam” jawabnya ragu. Siwon yang dari tadi diam sekarang membelalakan kedua matanya tanda tak percaya.

“mwo ?” ucap Siwon tak percaya.

“kenapa mendadak ? lalu Jessica noona ?” kini Jonghyun bertanya pada Jessica. Jessica sama seperti Tiffany ia berpikir antara jawab atau tidak. Dan nampak Donghae menatapnya tajam.

“a … aku nanti sore” jawabnya ragu.

“mwo ?” kini giliran Donghae yg berteriak.

Jonghyun yang menyadari tatapan dari hyung-hyungnya pada Jessica dan Tiffany, ia merasa semakin aneh. Ia benar-benar tak mengetahui apa pun. Ia berusaha melirik Yoona, meminta penjelasan, akan apa yang sedang terjadi. Karena Jonghyun pikir hyung hyungnya mengetahui hal itu. Yoona yang mengerti tatapan Jonghyun pun mulai bersuara.

“ia mereka akan meneruskan sekolah mereka diluar negeri. Dan hari ini adalah hari terakhir mereka disini.” Ucap Yoona dingin dengan menatap Donghae dan Siwon tajam. Jonghyun hanya menganggukan kepalanya.

“jelaskan pada ku, apa artinya ini ?” ucap Donghae mengharap penjelasan dari Jessica.

“eopseo…” tungkasnya pendek.

Kini mereka hanya saling menatap satu sama lain.

“dan kau ? apa alasan mu ?” kini Siwon yang bertanya pada Tiffany.

“eopseo …” kata dan nada yang sama dengan Jessica yg keluar dari bibir Tiffany. Untuk menjawab pertanyaan Siwon.

Ketika mereka sedang asik dengan tatapan dan pikiran masing-masing. Jonghyun pun terlihat berbicara serius dengan Yoona. Nampak ia mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti. Disisi lain Kyuhyun masih nyaman dengan posisinya. Memandangi sosok yeoja di layar ponsel nya. Ia sudah tak sabar menunggu jam pulang karena ia telah berjanji pada yeojanya itu untuk datang lagi. Sesekali ia tersenyum dan ia nyaman dengan aktifitasnya sekarang tanpa peduli apa yang terjadi di sekitarnya.

Dengan gerakan cepat Donghae membawa Jessica. Mereka butuh bicara berdua. Begitu pula yang dilakukan Siwon pada Tiffany.

***

Sudah beberapa saat dari kejadian tadi kedua orang ini belum ada yang berniat untuk mengakhiri kesunyian yang mereka ciptakan. Sang namja resah sementara sang yeoja hanya duduk tenang. Dengan muka dinginnya. Sampai akhirnya

“bisa kau jelaskan apa maksud semua ini ?” tanya sang namja yang tak lain adalah Donghae. Dengan tatapan yang ia arahkan pada yeoja yang ada disampingnya kini.

“heh … apa yang ingin kau dengar ?” tanya balik sang yeoja dingin dengan nada meremehkan.

“huft …” Donghae membuang nafas panjang menahan rasa panas yg mulai naik ke ubun-ubunnya kini.

“alasan… alasan mu.” Lanjutnya.

“apa aku harus ? kenapa aku harus memberitahu mu ?” jawabnya dengan nada yang sama.

“karena aku namja-chingu mu …” tungkas Donghae dengan sedikit menaikan nada bicaranya.

“nam-ja chi-ngu ?” eja Sicca dengan menatap Donghae tajam.

“haha …” tawanya meremehkan dengan wajah tenang.

“KAU MASIH BISA BILANG KAU NAMJA-CHINGU KU SETELAH APA YANG KAU LAKUKAN DAN KAU PERBUAT DIBELAKANG KU ? B******N …. KAU PIKIR AKU INI APA EOH ? YA TUAN LEE DONGHAE AKU BUKAN MAINAN MU …” ucapnya dengan nada tinggi menatap Donghae penuh amarah, benci, sakit, kecewa dan semua perasaan yang tak bisa ia paparkan.

Sang namja –Donghae- kini tertunduk lemah, ia mengaku salah. Tapi sungguh ia tak mau kehilangan Jessica. Otaknya kosong, tak mampu berpikir lagi.

“yang harus kau tahu Donghae-shi, aku ini manusia yang punya hati. Aku … hiks ..” ucap Sicca tertahan karena air matanya mulai turun. Jessica bukan tipe yeoja lemah yang bisa dengan mudah tersentuh dan mengeluarkan air mata. Ia hanya akan mengeluarkan air mata ketika orang yang ia cintai dan sayangi terluka, dan ketika hatinya benar-benar terluka. Donghae yang namanya dipanggil dengan akhiran –shi bukan oppa atau chagi seperti biasa, merasa terhenyak, raganya serasa dihempas dari langit dan mendarat sempurna dibumi tanpa alas.

“aku bukan boneka mu. Yang bisa kau mainkan. Aku bukan boneka yang bisa kau ajak bermain ketika kau kesepian dan kau tinggalkan ketika kau punya mainan baru.” Ucap Sicca ketika menahan perih, pilu dan beban yang bebas menggantung didadanya. Luapan emosi penuh luka, rasa tersayat, disayat oleh orang yang ia cintai.

“harusnya kau bahagia karena aku membebaskan mu. ak” belum usai Sicca bicara Donghae mulai menyela, ia sudah tak bisa menahannya lagi, cukup ia mendengar jeritan yeojanya.

“mianhe … jeongmal mianhe… aku mohon, ijin aku memperbaiki …” belum sempat Donghae menyelesaikan ucapannya Jessica menyela

“AKU MUNDUR … kau bebas. Tak perlu mengucapkan sesuatu yang tak ingin kau ucapkan, jangan kau paksakan. Hah … aku cukup tahu kalian.” Ujarnya kembali dengan nada dingin. Dan menghapus air matanya kasar.

“hiks … a..aku kira aku orang yang be…berharga, a…ku kira kenangan yang kita lalui itu terlalu indah untuk dikhianati seperti ini. hiks … hiks … tapi itu hanya pikiran ku saja” isakkan semakin menjadi tak tertahan lagi. “heh “ tawa pahitnya disela isakan terdengar perih untuk Donghae. “tapi itu hanya pendapat ku saja, a… hiks … ak… hiks aku terlalu percaya diri, untuk menjadi yeoja yang kau cintai, dan seseorang yg berharga untuk mu.” Setelah menyelesaikan kalimatnya, Donghae menatapnya penuh sesal, matanyamenyiratkan betapa ia menyesal betapa ia merasa bersalah pada yeojanya itu. Donghae ingin menyeka air mata Jessica, namun ditepisnya halus.

“tak perlu kau lakukan lagi…” ujarnya lalu berdiri

“hiduplah dengan baik, jaga dirimu. Kau tak perlu khawatir akan diomeli lagi ketika kau terlalu sibuk dengan klub basket mu. Kau tak perlu takut akan mendapatkan cubitan di perutmu lagi. Aku yakin Hyorin tak akan melakukan itu padamu, melakukan apa yang telah ku lakukan. Heh … it’s time. IT’S TIME TO SAY GOOD BYE…” ucap Sicca panjang lebar menahan gemuruh hatinya yg semakin menjadi, seperti gunung es yang akan runtuh. Bahkan tangan dan kakinya bergetar hebat ketika mengucapkan kalimat-kalimat itu.

Ketika Jessica akan melangkahkan kakinya, tangan Donghae mencengkramnya kuat, tak ingin melepaskan yeoja itu begitu saja. Jessica menatap Donghae dingin namun perlahan menjadi tatapan hangat, tatapan yg bisa membuat siapa saja merasakan kehangatan dan ketulusan dalam bola mata indahnya itu. Kekuatan cengkraman Donghae sedikit melemah, seolah mencair oleh tatapan yeojanya itu. Sedetik kemudian tangan Jessica yang bebas dari cengkraman Donghae melepaskan cengkraman itu. Donghae membeku, beberapa detik kemudian ia baru tersadar ia telah melepaskan genggamnya dan Jessica sudah beberapa langkah menjauhi dirinya. Tak tinggal diam dikejarnya Jessica

“beri tahu aku … kemana kau akan pergi.” Ucap Donghae.

“kenapa aku harus ?”

“ku mohon…”

“Inggris… aku rasa disana tempat yg bagus untuk melupakan memori pahit disini.” Ujarnya dan diakhiri dengan senyuman penuh luka. Bukan senyum manis yg selalu Jessica tunjukan untuk Donghae, senyuman itu pertama kali Donghae lihat dan terasa sakit untuk hatinya ketika melihat senyum itu.

 ***

Diwaktu yang sama di tempat yang berbeda, keadaan ini tak jauh berbeda dengan suasa yg dialami Jessica. Tiffany berdiri dengan tatapan kosong, menerawang jauh kedepan. Ekspresi tenang ini bukan ekspresi hatinya saat ini. jika saja bisa dilihat, puing-puing hatinya porah poranda. Berserakan, berantakan dan rasa yang pilu, perih, sakit, sesak ini dan keadaan hati yg tak bisa ia deskripsikan lagi. Apa namanya pun ia sudah tak tahu, bahkan tak mau tahu. Rambut panjangnya menari-nari tertiup angin. Kenapa anginnya begitu dingin ? dan … dan terasa berat juga … pe… perih. Gumamnya dalam hati.

Disisi yeoja itu sang namja hanya menunduk dan sesekali menarik nafas kasar. Sama dengan yang dirasakan yeoja disampingnya jika saja ia tahu. Perasaannya sesak, penat pilu dan yang teramat jelas dalam benaknya sekarang adalah sesal. Kenapa angin ini begitu berbeda dengan biasanya, sekarang terasa sesak juga berat. Dan kenapa hati ku merasa sakit dengan adanya angina ini. Ada apa ini ?. gumam siwon dalam hati.

Keduanya menggumamkan hal yang sama dalam hati. Bagaimana tidak, angin selalu membuat mereka tertawa, tersenyum, bahkan menangis. Tertawa ketika bersama, bercanda bersama ditemani angin . tersenyum ketika helaian rambut sang yeoja menari-nari bebas karena angin dan dengan setia sang namja merapikan. Dan menangis ketika mata sang yeoja yang indah dihampiri debu-debu yang terbang bebas karena angin dan namja itu masih setia disampingnya untuk membersihkan mata indah yeoja itu dari debu-debu yg nakal masuk ke mata indah  sang yeoja. Tapi itu dulu. Itu angin dulu. Angin yang sekarang, yang menemani mereka sekarang angin luka. Dan berbeda karena, jika dulu sang namja selalu menjadi pengobat tapi sekarang sang namja menjadi penghancur.

“ste…stella kan namanya ?” ucap Tiffany terbata, mengakhiri keheningan.

“ne ?!” jawab Siwon kaget.

“yeoja itu …” jawab Tiffany masih dengan tatapan kosongnya.

“fa… fany-ah… itu tidak seperti yg kau pikirkan ?”

“tidak seperti yang ku pikirkan ?” ujarnya yg mulai menggerakan badannya, menghadap namja yg sekarang berada dibelakangnya.

“huft … aku kira 2 tahun belakangan ini berarti untuk mu, ta.. tapi … hikss … hiks” akhirnya tangisnya keluar. Tak mampu ia kendalikan lagi. Logika kalah oleh lembutnya hati. Sekuat apa pun logika mengatur Tiffany agar tak menangis, tapi hatinya terlalu lembut.

Siwon yg mendengar tangis yeoja didepannya tak kuat ingin memeluk dan merengkuh yeoja dalam dekapannya. Ketika Siwon mendekat, Tiffany mundur menjauh.

“fany-ah … mianhe… biarkan aku menceritakan semua…ak” ucapan Siwon terpotong

“cukup Siwon-shi, BUKANKAH INI SEMUA SUDAH JELAS, “ ucap Tiffany dingin, Siwon kaget bukan main mendengar namanya seperti itu dan nada bicara Tiffany yg menjadi dingin. Ia belum pernah melakukan itu pada Siwon sebelumnya, ini pertama kalinya. Dulu ia selalu berbicara lembut dan penuh kehangatan. Tapi kali ini tersirat kegeraman dalam setiap kata-katanya.

“AKU MENGERTI … SANGAT… jika kau memilih dia. “ ucapnya mulai melemah.

“bu…bukan seperti itu fany-ah…”

“aniyo, tak perlu kau tutupi lagi. Kenapa kau tak bicara lantang seperti kau mengakuinya kemarin ? eoh ? aku ingin kau jujur, aku tak ingin seperti hiks… hiks… aku tak ingin seperti Yuri yang terus dibohongi. Untuk mengetahui sahabatku terluka karena dikhianati sudah cukup membuatku perih, ku mohom pada mu, jangan bohongi aku lagi… hikss … hikss…” untuk sesaat ia menarik nafas, mengaturnya agar tidak dikuasi emosi.

“aku, Yuri dan Jessica … bu…bukan bahan permainan. Hati kami bukan untuk kalian permainkan. KAMI MANUSIA … YANG HATINYA BISA MERASA SAKIT KETIKA DIKHIANATI, BISA MENANGIS KETIKA TERLUKA, JIKA KAMI BUKAN YEOJA YANG KALIAN CINTAI, BUKAN YEOJA YANG HATI KALIAN PILIH, BUKAN YEOJA YANG KALIAN SAYANGI… bisakah kalian beritahu kami secara baik-baik.” Ujarnya panjang lebar kini bukan isakan tapi tangisan bahkan mata yeoja cantik yang punya eye smile itu tak berkedip ketika mengeluarkan cairan bening itu, tanda ia di puncak emosinya. Mencurahkan segala rasa yg berkecamuk dalam hatinya.

“mungkin itu lebih baik. Dari pada kalian melakukan hal seperti ini. setidaknya JIKA KALIAN JUJUR YURI TAK AKAN KOMA SELAMA 1 BULAN, AKU, YURI DAN JESSICA TAK PERLU MERASAKAN PERASAAN TERSIKSA SEPERTI INI… hikss … hikss …”

Ketika selasai mencurahkan isi hatinya Tifffany ingin pergi tapi Siwon menghalangi jalannya. Tanpa mereka sadari ada sosok yg mendengar itu. Hatinya ikut tersayat mendengar semua curahan Tiffany.

“kau benar aku yg menyebabkan Yuri seperti sekarang ini…”ucapnya lemah. Dan berbalik meninggalkan mereka –Tifanny dan Siwon-.

“tak akan ku biarkan kau pergi” ujarnya tegas, tapi nada bicaranya sedikit bergetar dan matanya memerah.

“untuk apa kau menahan ku ?”

“untuk tetap berada disamping ku…”

“untuk berada disamping mu ? dan untuk KAU SAKITI SERTA KAU KHINATI BEGITU MAKSUD MU ? J**K …”

“aniyo, karena aku mencintai mu…”

“omong kosong…” ujar Tiffany sambil berlalu pergi. Siwon tak tinggal diam, ia tetap mencoba menahan Tiffany pergi.

“jika cinta ku omong kosong untuk apa aku menyimpan saputangan darimu, menyimpan gelang pemberian mu… kau tahu itu barang paling berharga dalam hidup ku” ujar Siwon sedikit berteriak, seketika langkah Tiffany berhenti. Tangisnya pecah lagi.

“apa kau pernah berpikir bagaimana tersiksanya aku ketika kau tak bersama ku ? barang-barang itulah yg membuat hati sedikti tenang. Menemani ku, yg sendiri tanpa yeoja yg kucintai.” Sekarang Siwon sudah berada didepan Tiffany, dan kini ia yg berbicara panjang lebar.

“yeoja yg kau cintai bukan aku. Aku pergi. Hiduplah dengan baik. Jaga dia yg kau cintai. Aku tak akan mengganggu mu lagi. Aku bisa jamin itu. Hiks … hikss … ha…hanya saja, jangan lupakan waktu istirahat mu, jangan terlalu sibuk mengurus organisasi, kau tak akan menemukan yeoja yg mengomeli mu, merepotkan mu dan bahkan menggangu mu lagi. Hikss .. hikss …”ucapannya berakhir pada tangisan yg susah untuk berhenti.

“KAU ? kemana kau akan pergi ?”

“he “ tawa luka dari yeoja manis itu

“ke tempat dimana aku bisa melupakan memori pahit ini.”

“kemana ? jawab aku ?!”

“Amerika bukan tempat yang buruk untuk melupakan semua ini bukan ?” jawabnya tenang dengan senyuman perih yg terlihat jelas di raut wajah cantiknya. Yang tak lagi menunjukan senyuman yg menunjukan eyes smile nya. Dan masih berusaha untuk menghapus air mata yg meluncur dengan bebas di kedua pipi mulusnya.

Kedua yeoja itu ah bukan tiga … ketiga yeoja itu kini pergi dari hidup mereka –Kyuhyun, Siwon, Donghae- dengan membawa luka. Dan yang ditinggal pergi pun tak kalah terluka. Kini permainan yg mereka buat menjadi luka untuk mereka. Inikah permainan Tuhan ?. Ya .. Tuhan melihat semuanya. Kini dibenak mereka hanya ada beban, luka, rasa perih, pilu, sesak, apakah harus mereka sebut semua rasa yg mereka rasakan kini ? mereka bahkan tak bisa menyebutkan satu persatu rasa itu, dan masih ada rasa yg tak bisa mereka gambarkan dengan kata-kata. Rasa itu teramat rumit. Hati dan pikiran mereka pun tak tahu apa namanya. Dan jika mereka mencari dikamus pun belum tentu menemukan kata yg tepat, yg mereka inginkan yg bisa menggambarkan perasaan dari hati mereka kini.

 ***

Kedua yeoja itu kembali ke cafeteria tapi disana sudah tak ada siapa-siapa. Mereka tak ambil pusing masalah itu, mereka langsung menghubungi Yoona untuk memberitahukan mereka akan segera pulang. Dan akan segera pergi ke bandara.

Entah dari mana datangnya, ketiga namja yg tadi terpisah dari tiga arah yg berbeda menuju satu arah yg sama. Namun langkah mereka terhenti ketika melihat seorang yeoja dan namja yg berdiri dihadapan mereka seolah menahan jalan mereka.

“APA INI BELUM CUKUP … ? APA INI MASIH KURANG ? SAHABAT-SAHABAT KU PERGI… YANG KALIAN DENGAR BARUSAN ADALAH SEBAGIAN JERITAN DARI HATI MEREKA, YANG HARUS KALIAN TAHU MEREKA KINI SANGAT TERLUKA. AKU HANYA INGIN BERTANYA, APA KALIAN BAHAGIA SEKARANG ?. “ ucap Yoona panjang lebar tapi kini nada bicaranya tak setinggi sebelumnya, hanya saja setiap kata yg ia keluarkan penuh penekanan, dengan nada dingin dan tenang, tatapan yg tajam dan kedua tangannya kini mengepal. Tanda ia menahan emosi yg teramat.

Jonghyun yang melihat itu pun tak tinggal diam. Ia berusaha menenangkan Yoona, ia tak mau yeojanya terbawa emosi. Terlebih yg mereka hadapi adalah sunbaenya.

“Young, sudahlah … ayo …”. Ajak Jonghyun sambil menarik tangan Yoona menjauh dari 3 namja tadi.

“mianhe hyung … kami permisi…” ujarnya sopan.

“untuk apa kau meminta maaf pada mereka ? eoh ?” kata Yoona dengan melepas genggaman Jonghyun.

“apa kau membela mereka ? eoh ? jawab aku ?” lanjutnya.

“a … aniyo … ma…mak” belum sempat Jonghyun menjelaskan tindakannya Yoona memotong semua ucapannya.

“KAU TAHU, MEREKA YANG TELAH MEMBUAT SAHABAT SAHABAT KU PERGI, MEREKA YANG TELAH MEMBUAT SAHABAT-SAHABAT KU TERLUKA, MEREKA YANG MENYEBABKAN SAHABAT KU MENDERITA, ITU SEMUA GARA-GARA MEREKA, KAU TAHU BETAPA TERSISKANYA MEREKA ? “ ujar Yoona berapi-api menumpahkan rasa kecewanya, rasa kecewanya pada 3 namja itu. Namun Jonghyunlah sekarang yg harus mendengar kata-kata itu.

“mereka menangis, mereka terluka, hati mereka terluka. Hiks … hikss … mereka harus menyembuhkan ini sendiri, sementara aku ? aku hanya disini sendiri, aku tak ada ketika mereka membutuhkan sandaran, hiks … “ untuk sesaat ia menarik nafas untuk membuat dirinya sedikit tenang, tapi sepertinya itu tak berpengaruh sama sekali

“membutuhkan tempat untuk berbagi perih, luka dan duka mereka. Hiks… Mereka pergi menyembuhkannya sendiri. Pertama sahabat ku… eonni ku… yg paling mengerti aku, ia kini terbaring lemah dirumah sakit. Jiwa dan raganya terluka. Tak bisakah kau lihat itu Jonghyun-ah, ia harus berjuang dua kali lebih keras sekarang. Ia tertidur begitu lama, bertaruh dengan maut. Hiks … hiksss … “ tak henti Yoona mengeluarkan sesak dihatinya, bahkan isakan semakin menjadi dan menjadi tangis pilu.

“Kini dua sahabat ku yg lain juga terluka, luka yg sama. Mereka menyembuhkan luka masing-masing tanpa didampingi sahabatnya. Seharusnya aku ada diantara mereka. Hikss …Aku harusnya ikut berjuang bersama mereka, memberikan semua yang aku punya untuk membantu mereka berdiri lagi. Kau tahu mereka terjatuh terlalu dalam. Sementara aku hanya punya seutas tali yg tak begitu panjang dan rapuh… dan… sekarang masih mau kau membela 3 namja itu eoh ? begitu kah ? “ ujarnya sepertinya belum puas mengeluarkan emosi yg ia pendam sendiri. Terlebih ia harus kehilangan ketiga sahabatnya dengan cara seperti ini. ia terlalu rapuh menghadapi ini, ia juga butuh sandaran.

Kini hanya Jonghyun yg berada disampingnya, tapi ia sedikit kecewa dengan tindakan Jonghyun, dimata Yoona tindakan Jonghyun adalah membela 3 namja itu, dan ia tak bisa terima itu.

Tanpa mendengar jawaban Jonghyun Yoona lari dengan isakan, ah bukan tapi tangisan yg semakin terdengar. Jonghyun pun mencoba mengejar Yoona. Mencoba menenangkan Yoona yg sekarang ini sedang dipiliputi emosi.

“Yoong … “ teriak Jonghyun. Namun Yoona tak mendengarkan teriakan-teriakan yg memanggil namanya.

Untuk saat ini biarkan Jonghyun yg menenangkan Yoona, pikirannya terlalu kacau. Yoona terduduk lemah dibangku taman sekolah, beruntunglah tidak terlalu banyak siswa yg berlalu lalang dan beraktifitas di taman itu, hanya segelitir orang itu pun hanya sekedar lewat.

Dug …

Kini Jonghyun mendekap Yoona erat, ia ingin meringankan beban yg yeojanya tanggung sendiri. Seolah dengan dekapan itu ia bisa tahu bahwa ia tak sendiri masih ada dirinya –Jonghyun- yg akan selalu bersamanya. Untuk beberapa saat Yoona berontak, ia masih merasakan kesal, namun pelukan itu semakin Jonghyun eratkan.

“tak akan ku lepaskan … menangislah. Berikan beban mu pada ku, kau tak sendiri.” Ujar Jonghyun menenangkan.

“me … me…mereka jahat Jong…hyun…ah” ucap Yoona tersendat-sendat menangis sembari mengeluarkan isi hatinya.

“aku tahu … “

“mereka membuat sahabat-sahabat ku pergi.. hikss … mereka pergi Jonghyun-ah… mereka pergi…” papar Yoona membagi beban hati yg ia pendam

“bagaimana dengan ku … aku sendiri, mereka terluka … aku ingin bersama mereka Jonghyun-ah … hikss … hikss..” lanjutnya.

“siapa bilang kau sendiri ? eoh ? aku disini, akan tetap disini. Bersama mu … arra ?” ujar Jonghyun meyakinkan, mengelus rambut Yoona lembut memberi kenyamanan untuknya.

“jika kau pergi, lalu bagaimana dengan ku ? “ lanjutnya. Yoona menatap Jonghyun sekilas dan kembali memeluk Jonghyun erat dan menangis kembali bahkan sedikit keras. Kita tinggalkan Yoona dan Jonghyun. Yoona tak akan berhenti sampai ia benar-benar tenang.

3 namja tadi, masih membeku ditempat. Mereka mendengarkan dengan setia setiap kata-kata yg keluar dari mulut Yoona. Mereka kini menyadari kesalahan mereka ternyata sangatlah fatal, dan akibatnya akan seperti ini. Andai saja saat itu mereka tak memulai permainan terkutuk itu ? andai saja mereka bisa mengulang waktu ? andai saja … andai saja … dan andai saja yg ada dalam benak mereka kini. Bagi mereka gelapnya malam hari di Seoul tak ada apa-apanya dengan hati mereka yg gelap, tertutup PENYESALAN teramat dalam, membuat yeoja yg mereka cintai terluka, membuat luka pada diri sendiri, dan luka untuk orang di sekitar mereka. Sepertinya kini PENYESALAN akan menjadi teman setia untuk mereka.

***

To Be Continue

REGRET come back … adakah yg menunggu ? *PDBGT … wkwkwkwk. Author ngarep … he

Penuh drama kah ? berlebihan kah … ?

Di shoot ini sengaja Fan bikin sedikit lebih panjang … So ????!!!!

Ayo reader … tumpahkan semua yg ada dalam pikiran kalian mengenai shoot ke 3 dari REGRET. Apa pun itu Fan terima kok … dengan senang hati, seperti biasa ini demi memperbaiki tulisan Fan di next shoot. Mianhe untuk kata dan kalimat yg janggal, aneh, kaku bahkan gak nyambung. Typo itu virus yg ada dalam FF amatir ini … he

So Keep Read … Keep Comment and Keep Like …

Comment = Protein

Like = Vitamin.

So give me Strength for continuing this Story

Thank’s all … dan maaf atas keterlambatannya …

See ya at next shoot …

Annyeong …*bow

Penulis:

Anyeong my name is Midah, You call me Midah Just a simple girl ^__^ ilove yulhae, Kyuri, dan Hanyul Just Kwon Yuri My bias, i don't care what people say but i like her :)

51 tanggapan untuk “[Freelance] Regret Shoot 3

  1. sedih banget ……..
    yuri, sica, fanny mereka bersahabat sma” d’sakiti 3 namja yaitu kyu, siwon, donghae dan 3 namja itu pun b’sahabat ….. tpi gue salut ma sica N fanny krn mereka slalu ada bwt yuri ………
    apakah aku dpt menemukan sahabat kaya mereka (mustahil)

  2. Yehhhh ?(^?^)? akhir nya di post juga part 3 nya, author udh sukses banget buat aku nangiss, dohh kata2nya itu nusuk hati banget, ga bisa ngebayangin deh di khianatin kaya gitu, pokok nya daebak ff nya, terharu banget!!! Fighting yaa thor buat lanjuran nya, selalu di tunggu ^^

  3. Tuh kaan.. makany oppaadeul jgn suka selingkuh, yuleon sicaeon sm fannyeon jd pergi kaan.. Penyesalan pasti emang dtgny blkngan.. jiyong oppa dsni baik bgt n perhatian sm yuleon, how i wish they are truly brother n sister.. ff ny daebak thoor, dtunggu part slnjtny yaa.. btw, new reader here.. slm kenal.. ijin liat2 yg ff lainny yaa..

    1. gumawo …^^
      ok, sabar ne … :)… yosh salam kenal juga …
      wah bingung nih, Fan juga author freelance disini hihi 😀
      yg punya midah eonni …. ok deh Fan bilangin dulu
      eonni ada new reader mau ijin liat2 FF mu yg lain …. *teriakPakeToah 😆
      keep read and keep comment chingu … 😀

  4. Masa nae nangiss??? Huhuhuhu 😥 sumpah terharu banget sama yoona.. Dia sangat membela sahabatnya..!! 😥 part selanjutnya di percepat yakkk eonnn 😀 jangan lama2.. Nanti bulukkan?? #Plakkk 😀 *canda heheheh 😀

  5. feelnya cuma dpet pas d kyuri aja*maaf tpi aku gk bsa nangkep feel kalo critanya bukan cast yuri~___~V gk tau knpa…sdangkan dsni ada 3 couple utama otomatis aku cuma baca yg ada sangkut pautnya ma yuri eonnie..tp ttep d tunggu next partnya,hwaiting!!

  6. Udah bgus sih,,,
    Cm saran aja
    1.Klo ada bakor or bhs asing or nama pgln kyk -ssi dbwt miring aja.
    2.Huruf prtma pd dialog diawali huruf kapital
    3.Jgn trlalu bnyk spasi

    Emg bner komentar YhyeMin feel.a dapet wkt part KyuRi. HaeSica sm Sifanny cm dpt wkt Jeti marah” -_-
    Klo Jonghyun sm YoonA gk bgtu dpt soal.a aku gk tw wajah.a Jonghyun #plak 😀
    Oh, ne, Jetiyul mw pindah ke paris or munchen jerman? Tp klo mreka pindah ke USA cm nyaranin kuliah.a di Harvard aja #plak_digampar author

    Ok! Keep Writing fanny Author ^_^)//
    klo ada wkt sambangi wp ku dan baca ff abal” karyaku 😀

  7. Fanny-yaa ,, apa yg hruz eonnie komen skrg ?
    Drama ? Emng full drama melankolis dehh . Cakep 🙂
    berlebihan ? Iyaa , brlebihan bagus’x . Feel’x sllu kena’ .
    dr awal sampe akhir part ini , eonnie gak bisa brenti nangis 😦
    Kllo ada lomba nangis paling lama ,
    eonnie ky’x bisa menang kalo smbil baca regret dr part 1-3 ..
    Beneran penuh aermata . Hikz ..
    Gak kebayang liat kesakitan & luka yg udh ditorehkan sama KyuWonHae-ppa di hati YulFanSica-eonn smpe mmbekas .. Hikz .
    Gak kebayang jg liat penyesalan yg teramat dlm 3 namja ituh , meskipun ky’x utk saat ini gak akan merubah apapun 😦 hikz .
    Jonghyun , baik” yaa sama Yoong-eonn .. Udh liat fatal’x sebuah kesalahn kan ? Yoong-eonn jg udh ckup sakit dgn 3 sahabat skaligus eonnie’x ..
    KyuRi moment yg beneran paling bkin nge-bombay .
    Pokok’x , Fanny jjang ! Regret’x neomu neomu daebak 🙂
    feel’x berasa & ngena’ banget . Smoga part 4’x gak lama & ada sdkt kbhgiaan disana .. *hope*
    Tuhh kan ? Ff kmu mah sllu bkin eonnie ninggalin jejak panjang ky’ rel kreta api xD keep spirit trus yaa !! Hwaiting !

    1. uwaaahhh eonni 😳 jadi malu …
      gumawo eonni-ya 🙂
      sabar ya eon nunggu part 4 nya 😆 …
      gk papa eonni Fan seneng yg panjang2 *eh #komentmaksudnya hihi 😆
      ne eonni gumawo eonni, keep read and keep comment ya eonni 😀

  8. KyuRi nd SiFany dpt Feel’a
    klo HaeSica nd YoonHyun krng feel’a atw bleh d blng ga dpt feel’a mngkn krna aq ga ska couple it :-/
    acungin jempol buat kmu bkin aq nngis trzzz (y)
    fighting!!!

  9. Ceritax bgus thor, hukum aja dl haewonkyux biar mrk bnar2 ngrasain sakti. (jahat bgt gua hahaha…)

  10. Feel’a dpt waktu di kyuri .. Nangis bombay … Salut ama Jess Fany,, tegar banget !!
    Aku penasaran, permainan macem gimana yg ngebuat SiHaeKyu mengharuskan selingkuh .. Permainan koplak .. Gue kutuk lo jadi batu wahai SiHaeKyu #bukanmalingkandang

  11. waaaaah feel nya dapet >.< tapi yg jonghyun yoona kurang dpt feel nya
    tapi ttp bagus kok ceritanya ^.^ lanjutkn eonni , jgn lama lama ne , penasaran bgaimana kisah selanjutnya
    buat yg panjang lagi ya eon ceritanyaaa hehe hwaitinng !!

  12. Part sedih yaa ini mah
    Dan kyurinya dikit juga
    Kl boleh usul kan main story nya kyuri, jd fokus d mreka aja. Jgn terlalu detail d org lain juga sii hehehe
    Okaii ditgg next partnya yaa

  13. chingu ceritanya bner2 menguras emosi..#lebay…hehe feelnya dpt bgt,bner2 pngen nangis trutma pas kyuri…
    nah gitu deh jdi cowo jgn suka mainin cewe,ntar kalian jg yg bkal kena batunya…nyesel skrng jg ga bakal ngerubah apapun kan…kcuali authornya yg ngerubah…wkwkwk
    yuljeti jdi brangkat ga ya? pnasaran deh jdinya…
    makin ke sni critanya mkin kren deh,,konfliknya mkin berasa,feelnya juga..good job deh…:)
    next part ditnggu ya…

  14. .setia itu penting jadi buat sapa aja yg uda selngku trz ketauan. Tanggung sendry akbt.a ya. Karena bukan aku yang tanggng. Hahaha. Aaa biki nguras pikran, penuh emosi.. Sudalah tag bisa berkata apa2 eon. Ff.a bgus bngt. Oke hwaiting

  15. Wahhh tragis bgt yg chapter ini
    . Hikss.. Hiksss.. Hikss..
    Dtgu part selanjutx.. Aq mau tau kehidupan mrk setelah pergi ke paris.. Hehehehehe..
    Hwaiting!!!

  16. well well what can I say …*alahSoInggris
    gumawo reader masih setia baca regret… untuk shoot ini fanny sangat berterima kasih bagi reader yg udah kasih saran… berharap next shoot bisa lebih baik dengan masukan dari reader semua.
    gumawo juga buat reader yg udah suka FF nya Fan, jinjjah jeongmal kamshaheo…
    midah eonni juga gumawo … masih smpet nge publish FF fan walau lagi sibuk… eonni gumawo *teriakPakeToah… hehe
    gumawo …*bow

  17. Waaah yoona sampe segitu bela nya utk 3 sahabat mereka yg telah di sakiti hati nya oleh 3 namja hae, won, dan kyu ya. mereka ber 4 sahabat yg setia selamanya ya
    kapan ya aq punya teman kyk gitu
    pokoknya di tunggu deh next part nya ^^

  18. kenapa berpencar? kenapa berpisah, itu akan terasa lebih berat,,
    suka sama kata-katanya Yoona..
    zaman sekarang cowok memang gak bisa dipercaya 100%..
    jadi ikut sebel..

  19. regret 3 udh lma comeback n aq bru comeback.skrng gra” hp n laptop hrus rusakk scra brsamaan jdinya slma 1 blan gak bsa bca Ff..igee mwoyaa#Curhat
    ok..kmbli k regrett…
    nyesekk bngett pass yuleon bales meluk Kyuppaa.
    Jeti ucapinn prpishann Sadis bngett ..yonna uuniee jgaa #OppadeulJadiSedih tpi biarlahh mrka jahat sihh..
    ok klo gituu izin bcaa capt 4.aa yahh unniee^_^

  20. Makin seruuuu bahasanya juga ga ribet gampang dimengerti, semoga aja 3 namja itu sadar kalo 3 yeojanya itu bener bener berharga banget, sabar ya oppadeul. Yul eonni tegar banget pasti, udah sakit hati ditambah sakit fisik juga/? Haha
    Itu JeTi eonni pasti sengaja bohong ya, kasian sama yoong harus kepisah sama sahabatnya
    Saatnya ke next part haha XD

Tinggalkan Balasan ke FanNy D'devil FuNnz Batalkan balasan